KOMPAS.com – Ketombe dan kulit kepala kering sering kali dianggap sebagai masalah yang sama, namun ini merupakan dua permasalahan yang berbeda.
Membedakannya mungkin agak sulit, terutama saat kamu mencoba mengatasi masalah kulit kepala. Namun, pemahaman yang tepat dapat membantu kita mengatasi masalah kulit kepala dengan lebih efektif.
Ketombe
Menurut Dr. Blair Murphy-Rose, seorang dokter kulit berlisensi, ketombe sering kali dianggap sebagai bentuk ringan dari dermatitis seboroik yang bisa muncul dan hilang seiring waktu.
Ketombe pada dasarnya adalah kondisi kronis yang dapat bertahan lama. Ketombe ini dapat kita lihat sebagai serpihan putih di kulit kepala.
William Gaunitz, seorang ahli trikologi berlisensi, menjelaskan bahwa ketombe terjadi karena pertumbuhan jamur yang meningkat di kulit kepala.
“Perbedaan utama antara ketombe dan kulit kepala kering, ketombe adalah kondisi yang timbul karena ada gangguan tersembunyi, sedangkan kulit kepala kering hanyalah masalah hidrasi,” ungkap Gaunitz.
Meskipun kulit kepala yang kering dan ketombe dapat menimbulkan rasa gatal dan pengelupasan, penting untuk diingat kulit kepala kering tidak selalu menjadi masalah kronis dan dapat diperbaiki dengan penyesuaian sederhana pada rutinitas perawatan rambut.
Gretchen Friese, seorang ahli trikologi bersertifikat dari Bosley MD, menjelaskan bahwa kulit kepala kering biasanya membaik dengan mengurangi frekuensi keramas.
Ia menekankan bahwa ada kemungkinan untuk mengalami kulit kepala kering dan ketombe secara bersamaan, itulah sebabnya banyak orang merasa sulit untuk membedakan antara keduanya.
Penyebab
Ketombe seringkali dihubungkan dengan persepsi “kulit kepala yang kotor” dan stigmatisasi terhadap “kebersihan pribadi yang buruk.” Namun, sebenarnya, ketombe tidak pandang bulu dan dapat muncul pada siapa saja.
Berikut adalah beberapa penyebab umum terjadinya ketombe:
-
Kelenjar sebasea yang terlalu aktif dan pertumbuhan jamur
Penyebab ketombe tidak sepenuhnya dipahami, namun sering dikaitkan dengan produksi minyak berlebih dan pertumbuhan jamur yang berlebihan, terutama jenis Malassezia sp, di kulit kepala.
Murphy-Rose mengatakan kulit kepala memiliki banyak folikel rambut dengan kelenjar sebasea yang menghasilkan sebum (minyak) dalam jumlah besar, sehingga ideal bagi jamur untuk berkembang.
Ketika jamur berpadu dengan kelebihan minyak, sel-sel kulit mati mikroskopis yang biasanya mengelupas tanpa disadari akan saling menempel, membentuk gumpalan-gumpalan kecil yang terlihat seperti serpihan putih yang halus.
Meskipun jamur di kulit kepala adalah hal biasa dan umumnya dikendalikan oleh sistem kekebalan tubuh, menurut Gaunitz, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur ini.
“Beberapa penyebab tertentu yang dapat menurunkan kondisi kekebalan kulit kepala, seperti kurang vitamin D3, riwayat genetik, diet yang menyebabkan peradangan, penggunaan produk perawatan rambut dan kulit kepala yang memperburuk kondisi, atau adanya alergi,” jelas Gaunitz.
Walaupun pertumbuhan jamur menjadi penyebab utama ketombe, Mayo Clinic melaporkan (pendapat yang disetujui oleh dokter kulit Dr. Robyn Gmyrek berbasis di NYC) bahwa stres juga dapat berdampak negatif pada kesehatan kulit kepala dan menjadi penyebab lain dari munculnya serpihan-serpihan putih tersebut.
“Stres ini dapat bersifat psikologis, misalnya masalah hubungan atau tekanan pekerjaan, atau bisa juga bersifat fisik, seperti saat tubuh berjuang melawan penyakit, mengalami flu, menjalani operasi, atau hanya karena kelelahan,” jelas Gmyrek.
Gejala Ketombe
Tanda paling umum dari keberadaan ketombe adalah ketika kita mulai melihat serpihan putih yang turun dari kulit kepala ke bahu dan punggung saat menyisir atau merapikan rambut.
Sebelum serpihan ini muncul, para ahli menyatakan bahwa rasa gatal biasanya akan muncul lebih dulu.
Penyebab dan gejala kulit kepala kering
Penyebab kulit kepala kering
Friese menjelaskan kulit kepala kering terjadi dengan cara yang mirip dengan kulit kering pada umumnya, yaitu ketika kulit kepala tidak dapat mempertahankan kelembapan. Ini dapat mengakibatkan gatal, pengelupasan, dan iritasi,” ungkapnya.
Kelembapan kulit kepala dapat hilang jika kamu keramas terlalu sering. Selain itu, bahan tertentu dalam sampo juga dapat menyebabkan kekeringan.
Itulah mengapa sangat penting untuk menggunakan produk perawatan rambut yang diformulasikan untuk menghidrasi helai rambut tanpa memberikan beban berlebihan.
Selain dari penggunaan produk dan cara keramas, Murphy-Rose menambahkan faktor-faktor seperti iklim (termasuk musim dan kondisi sepanjang tahun, suhu tinggi atau rendah, serta tingkat kelembapan), paparan sinar matahari berlebihan, dan faktor genetik juga dapat menjadi penyebab kulit kepala kering.
Gejala kulit kepala kering
Marina Perkovic, seorang penata rambut dan ahli kulit kepala di Eliut Salon, menjelaskan bahwa serpihan-serpihan sangat kecil dapat muncul akibat kekeringan yang ekstrem.
Salah satu metode paling sederhana untuk membedakan antara ketombe dan kulit kepala kering yang bersisik adalah dengan memperhatikan tampilan serpihannya.
Serpihan ketombe cenderung lebih besar dan lebih terlihat dengan jelas. Sementara itu, serpihan pada kulit kepala kering bersisik umumnya lebih halus dan lebih kecil.
Pencegahan dan perawatan
Ketombe
-
Gunakan sampo yang mengandung obat
Gmyrek menyarankan untuk menggunakan sampo yang dirancang khusus untuk mengatasi ketombe atau dermatitis seboroik minimal dua kali dalam seminggu.
“Sampo ini mengandung bahan seperti asam salisilat, ketoconazole, zinc pyrithione, atau selenium sulfida, yang bertujuan untuk mengurangi produksi minyak, mengatasi pertumbuhan jamur, dan mengatasi serpihan-serpihannya,” ungkap Gmyrek.
-
Tingkatkan asupan omega-3
Omega-3 membantu mengatur produksi minyak, yang pada gilirannya dapat mengurangi jumlah pertumbuhan jamur dan pengelupasan kulit.
-
Konsumsi suplemen vitamin D
Salah satu cara terbaik untuk mencegah ketombe adalah dengan mengonsumsi suplemen vitamin D3.
Menurut American Academy of Dermatology, vitamin D membantu memperlambat laju pertumbuhan sel kulit dengan cepat yang dapat menjadi faktor dalam kasus ketombe dan psoriasis yang lebih ekstrem.
Tea tree oil bersifat anti-inflamasi dan anti-mikroba, menjadikannya pilihan tepat untuk menyeimbangkan kulit kepala.
Untungnya, saat ini minyak ini telah dicampur ke dalam banyak perawatan rambut, sampo, kondisioner, dan masker.
-
Cobalah meditasi dan olahraga
Stress yang tinggi dapat menjadi pemicu ketombe dan pengelupasan yang berlebihan. Ingatlah, semakin tenang, semakin kecil kemungkinan ketombe muncul.
Kulit Kepala Kering
-
Perawatan kulit kepala sebelum keramas
Gunakan produk perawatan rambut yang secara khusus dirancang untuk kesehatan dan kenyamanan kulit kepala.
Produk scalp scrub lembut dapat memberikan hidrasi. Cukup aplikasikan pada rambut kering dua kali seminggu sebelum mandi, biarkan selama 10 menit, bilas bersih, dan lanjutkan dengan keramas dan kondisioner seperti biasa.
-
Gunakan sampo dan kondisioner yang melembapkan dan lembut
Kulit kepala yang kering dapat dipicu oleh iritasi, dan mengganti sampo serta kondisioner yang bersifat keras dengan produk yang sangat lembut bisa memberikan perubahan yang nyata.
Ketika kamu mencari sampo yang lembut, disarankan untuk menghindari produk dengan wewangian atau minyak esensial, dan beralih ke bahan-bahan yang memiliki sifat menghidrasi dan menenangkan, seperti lidah buaya dan susu gandum.
-
Singkirkan produk dengan alkohol
Banyak produk perawatan rambut mengandung alkohol sebagai salah satu bahan utamanya. Saat alkohol menjadi bahan utama, hal ini sangat mengkhawatirkan. Hal ini tidak hanya baik untuk rambut, tetapi juga akan memberikan manfaat bagi kulit kepala.
-
Jangan terlalu sering keramas
Terlalu sering keramas dapat menghilangkan minyak alami pada kulit kepala. Oleh karena itu, disarankan untuk keramas tidak lebih dari dua hari sekali, ketika kamu berusaha merawat kulit kepala.
Selalu gunakan air hangat, bukan air panas, saat keramas. Meskipun suhu mungkin terlihat sepele, namun dalam hal menjaga kelembapan kulit kepala dan kulit, semakin panas air,
semakin dapat mengakibatkan kekeringan pada keduanya.
Jaga keseimbangan flora kulit dan kulit kepala dengan menggunakan prduk mengandung probiotik. Menyeimbangkan flora kulit kepala dapat membantu menjaga kelembapan dengan lebih efisien.
Konsumsi suplemen yang mengandung nutrisi yang baik untuk rambut, kulit, dan kuku juga dapat memberikan nutrisi penting bagi kulit kepala.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Beda #Ketombe #dan #Kulit #Kepala #Kering #Serta #Perawatannya #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli