KOMPAS.com – Kecanduan seks atau hiperseks adalah kondisi di mana seseorang terlalu fokus terhadap fantasi, dorongan, atau aktivitas seksual yang tidak dapat dikontrol dan berdampak negatif pada aspek kehidupan.
Seseorang yang mengalami hiperseksualitas juga dapat terlibat dalam perilaku seksual yang negatif.
Anda yang memiliki pasangan hiperseks perlu memberikan batasan dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Untuk lebih jelasnya, ketahui ciri-ciri dan cara mengatasi pasangan yang hiperseks berikut ini.
Hiperseksualitas pada pasangan dapat dimulai dengan perilaku yang wajar dilakukan, seperti masturbasi atau menonton video porno.
Namun, perilaku tersebut dapat berkembang menjadi suatu kebutuhan sehingga akan dilakukan dengan frekuensi yang tidak wajar serta mengganggu aktivitas sehari-hari.
Hiperseksualitas seseorang juga bisa berdampak negatif pada kualitas hubungan asmara yang dijalani.
Memahami ciri-ciri yang muncul dapat membantu Anda dan pasangan untuk melakukan tindakan yang tepat agar tidak berdampak negatif pada hubungan yang dijalani.
Dilansir dari Medical News Today, ciri-ciri pasangan yang hiperseks yang perlu diwaspadai, seperti:
- Tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol atau mengurangi perilaku seksual yang dilakukan
- Kerap melakukan perilaku seksual yang dapat berdampak negatif pada aspek kehidupan, seperti hubungan asmara yang dijalani
- Kerap melakukan perilaku seksual meskipun tidak mendapatkan kepuasan apapun
- Kerap mengalami peningkatan gairah seksual yang diikuti dengan kepuasan tertentu setelah melakukan aktivitas seksual
Selain itu, pasangan yang hiperseks juga kerap melakukan perilaku seksual tertentu, seperti:
- Melakukan hubungan intim dengan orang lain
- Kerap melakukan masturbasi
- Menonton konten pornografi
- Terlibat dalam cybersex atau aktivitas seksual secara online
- Terlibat dalam phone sex atau melakukan aktivitas seksual melalui panggilan telepon
Seseorang yang mengalami hiperseks tidak sama dengan seseorang yang memiliki gairah seksual atau libido tinggi.
Pasalnya, seseorang yang memiliki libido tinggi umumnya tidak memiliki masalah dengan hubungan yang dijalani dan aktivitas kehidupan lainnya, termasuk kesehatan mental.
Hiperseksualitas pasangan dapat berdampak negatif pada hubungan asmara yang sedang dijalani.
Hiperseksualitas tidak memiliki diagnosis gangguan kesehatan mental khusus, namun tetap digolongkan sebagai perilaku kecanduan yang perlu diatasi secara profesional.
Meskipun dapat kambuh kembali di kemudian hari, gejala hiperseksualitas dapat dikurangi dengan melakukan perawatan dan pengobatan yang sesuai.
Melansir PsychCentral, ada beberapa cara mengatasi pasangan yang hiperseks yang bisa dilakukan, seperti:
- Memberikan batasan yang sesuai untuk pasangan, seperti meminta pasangan untuk mengurangi aktivitas seksual yang dilakukan atau mencari bantuan medis
- Memahami sikap kecanduan dan kondisi kesehatan mental sehingga dapat memberikan dukungan pada pasangan
- Bergabung dalam kelompok pertemanan yang dapat menjadi pendengar yang baik, khususnya dengan orang-orang yang memiliki masalah serupa
- Menjaga kesehatan diri sendiri, seperti menggunakan alat KB ketika berhubungan seksual untuk menurunkan risiko infeksi menular seksual
- Memikirkan kembali apakah hubungan yang dijalani dengan pasangan perlu dilanjutkan atau tidak
Memahami ciri-ciri dan cara mengatasi pasangan yang hiperseks sangatlah penting karena dapat berdampak negatif pada hubungan yang dijalani.
Hiperseksualitas memerlukan diagnosis dan perawatan secara medis sehingga dukungan pasangan diperlukan jika ingin melanjutkan hubungan yang dijalani.
Meskipun begitu, Anda tetap diimbau untuk memperhatikan kesehatan diri sendiri, baik secara fisik dan mental, saat memberikan dukungan kepada pasangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Ciriciri #dan #Cara #Mengatasi #Pasangan #yang #Hiperseks
Klik disini untuk lihat artikel asli