KOMPAS.com – Tanaman perlu menghasilkan bunga untuk berkembang biak. Saat bunga mekar, mereka diserbuki yang mengakibatkan tercampurnya gen dari tanaman lain dari spesies yang sama.
Bunga yang berkembang kemudian menjadi buah yang mengandung biji yang dapat menjaga kelangsungan spesies.
Namun bunga dari banyak tumbuhan ini tidak mekar setiap saat, mereka hanya mekar pada musim-musim tertentu saja.
Pertanyaannya bagaimana tumbuhan itu mengetahui kapan waktunya berbunga?
Ternyata, seperti dikutip dari Science ABC, tanaman dapat merasakan waktu yang tepat untuk berbunga berdasarkan berbagai sinyal, beberapa di antaranya berasal dari lingkungan dan beberapa lagi dari internal tanaman.
Seperti apa penjelasan detilnya, mari bahas satu persatu.
Panjang hari
Panjang hari atau fotoperiode merupakan faktor penting yang menentukan waktu berbunga pada bunga musiman. Tumbuhan mendeteksi perubahan musim berdasarkan lamanya hari.
Meskipun tumbuhan umumnya dikategorikan sebagai tumbuhan hari panjang dan hari pendek, mereka sebenarnya dapat merasakan lamanya kegelapan.
Tanaman hari pendek, seperti krisan, berbunga di awal musim semi sebagai respons terhadap siang hari yang lebih pendek (atau malam yang panjang) di musim dingin.
Sebaliknya, varietas stroberi yang dipanen pada musim panas akan berbunga sebagai respons terhadap hari-hari yang panjang pada musim tersebut.
Kualitas cahaya
Tumbuhan berbunga dengan merasakan kualitas cahaya melalui pigmen yang disebut fitokrom.
Fitokrom diubah dari bentuk tidak aktif (Pr) menjadi bentuk aktif (Pfr) dengan adanya cahaya.
Pr menyerap cahaya merah dan berubah menjadi Pfr, sedangkan Pfr menyerap cahaya merah jauh dan berubah menjadi Pr.
Sinar matahari mencakup cahaya merah (panjang gelombang 600-700 nm) dan cahaya merah jauh (panjang gelombang 700-800 nm). Dan tumbuhan sendiri menyerap cahaya merah dan merah jauh.
Hormon
Giberelin merupakan sejenis hormon tanaman yang terlibat dalam induksi bunga.
Secara umum, mereka mendorong pembungaan pada tanaman hari panjang.
Jika ingin merangsang produksi benih yang lebih besar, petani biasanya menyemprotkan gibrelin pada tanaman menginduksi pembentukan bunga. Ini adalah praktik umum di kalangan produsen benih.
Suhu dingin
Tanaman berbunga ketika mereka telah menghabiskan waktu minimum tertentu dalam kondisi musim dingin dan kemudian terkena kembali suhu yang lebih hangat di musim semi. Proses ini disebut vernalisasi.
Jalur Otonom
Misalkan tanaman sedang tumbuh dan menunggu kondisi lingkungan yang tepat, namun kondisi yang tepat tidak pernah terjadi.
Dalam kasus seperti ini, tumbuhan tetap mengeluarkan bunga untuk memenuhi tanggung jawab evolusionernya.
Jalur inisiasi bunga tanpa adanya isyarat lingkungan lainnya disebut jalur otonom.
Pengaruh gen
Ada dua gen yang berpengaruh mengontrol dari keadaan vegetatif ke berbunga yaitu FT dan SOC1.
Gen FT sendiri menghasilkan protein FT pada daun yang kemudian berpindah ke pucuk tempat terbentuknya kuncup bunga.
Lebih lanjut semua jalur induksi bunga mulai dari panjang hari, kualitas hidup, hormon, vernalisasi, dan jalur otonom mengirimkan sinyalnya ke protein FT.
Ketika protein FT menerima pesan dari jalur ini bahwa sudah waktunya berbunga, protein ini berpindah ke ujung pucuk, tempat kuncup bunga terbentuk dan tanaman bersiap untuk berbunga.
Tumbuhan tidak bergerak. Mereka harus tinggal di satu tempat dan menghadapi kondisi lingkungan di sekitar mereka.
Mungkin itulah sebabnya alam telah merancang sistem rumit yang melibatkan banyak sinyal, sehingga bunga akan mekar pada saat lingkungan paling kondusif bagi tanaman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Bagaimana #Tanaman #Tahu #Kapan #Waktunya #Berbunga
Klik disini untuk lihat artikel asli