KOMPAS.com – Prestasi olahraga Indonesia tidak terlepas dari Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Karena itu, DBON sudah tepat sehingga tidak perlu diubah.
Hal tersebut disampaikan Profesor Olahraga Prof. Dr. Tandiyo Rahayu M.Pd. Dia menggambarkan DBON sebagai suatu pencapaian luar biasa karena memiliki akurasi tinggi, manfaat konkret, dan hasil yang nyata.
Pernyataan tersebut berkaca dari hasil tim Indonesia di Asian Games 2022 di Hangzhou, China.
Sejauh ini tujuh medali emas, 11 medali perak, dan 18 medali perunggu yang diraih skuad Merah Putih sebagian besar berasal dari cabang-cabang olahraga unggulan DBON.
Prof. Tandiyo menegaskan keberhasilan cabang unggulan sesuai dengan DBON yang tercantum dalam Perpres 86/2021 itu saat tampil di Asian Games 2022 tak lepas dari desain yang dibuat.
“DBON sudah menunjukkan hasil, pembinaan mulai menunjukkan hasilnya, utamanya karena terarah, terdesain, dan memiliki prioritas yang jelas,” kata Tandiyo.
Tandiyo juga ingin DBON terus dipertahankan meski ada sejumlah pihak menginginkan DBON diubah dan bahkan tak perlu dijalankan.
“Lho, kenapa ada yang mau DBON diubah dan diganti? DBON ini patron yang baik untuk pembinaan olahraga di Indonesia,” jelas dia.
Menurut Tandiyo, setidaknya dalam dua tahun belakangan ini, arah olahraga prestasi di Indonesia sudah tepat. Semuanya, lanjut dia, serba terukur dan terencana.
Perempuan yang juga dekan FIK Universitas Negeri Semarang itu juga menggarisbawahi bahwa penilaian terhadap kesuksesan sebuah desain pembinaan olahraga harus dilakukan dengan bijak, terutama ketika melihat jangka waktu yang panjang yang dimiliki DBON.
“Semuanya serba terukur dan terencana. Dan terlalu naif bila menilai keberhasilan sebuah desain pembinaan hanya dalam tiga tahun. Apalagi, sudah jelas bahwa DBON ini adalah sebuah desain yang jangka waktunya panjang,” ungkapnya.
“Kuliah satu semester saja harus 16 kali tatap muka. Dievaluasi melalui midsemester di tatap muka kedelapan. Ini baru mulai jalan, kok sudah mau diganti. Mungkin yang mau mengganti tidak paham prinsip pembinaan,” tutur dia.
Lebih lanjut, Tandiyo optimistis Indonesia bisa terus berprestasi, khususnya pada Olimpiade Paris 2024.
Dengan sebagian besar cabang olahraga yang berhasil di Asian Games 2022 akan dipertandingkan di Olimpiade Paris, ia meyakini Indonesia masih memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri.
Dalam rangka mendukung persiapan tersebut, para pemangku kepentingan di dunia olahraga di Indonesia harus terus bekerja keras untuk mencapai tujuan prestasi yang lebih besar di panggung internasional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#DBON #Jadi #Patron #untuk #Pembinaan #Olahraga
Klik disini untuk lihat artikel asli