KOMPAS.com – Tanggal 8 Oktober 2023 jatuh pada hari Minggu. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Disleksia Sedunia.
Selain itu, terdapat pula peringatan dan perayaan lain pada hari ini. Berikut beberapa peringatan yang jatuh pada 8 Oktober 2023.
Hari Disleksia Sedunia
Setiap tanggal 8 Oktober diperingati sebagai Hari Disleksia Sedunia.
Disleksia merupakan salah satu gangguan dalam proses belajar seperti berbicara, membaca, mengeja. Namun sayangnya di Indonesia jenis penyakit ini masih asing terdengar.
Padahal, disleksia pertama kali diidentifikasi oleh dokter Jerman Oswald Berkhan pada tahun 1881. Berkhan menemukan adanya gangguan perkembangan membaca saat menganalisis kasus seorang anak laki-laki yang melaporkan kesulitan dalam belajar membaca dan menulis dengan benar.
Banyak orang tua yang belum sadar bahwa anaknya memiliki gejala disleksia. Meskipun bisa dialami oleh orang dewasa namun mayoritasnya dialami dari sejak kecil pada masa anak-anak.
Disleksia tergolong sebagai gangguan saraf pada bagian otak yang memproses bahasa. Belum diketahui secara pasti penyebabnya namun diduga terkait dengan kelainan genetik yang memengaruhi kinerja otak dalam membaca dan berbahasa.
Orang yang mengalami disleksia bisa mengikuti pelajaran dengan baik apabila dibantu oleh bimbingan program khusus.
Hari Pembawa Surat Kabar Sedunia
Tahukah Anda bahwa dulu loper surat kabar atau koran, mudah sekali ditemui. Berbeda seperti saat ini pasca koran banyak yang tutup, tidak ada lagi loper koran.
Loper koran merupakan sebuah profesi yang tugasnya mengantarkan koran ke pelanggan.
Hari Pembawa Surat Kabar Sedunia diadakan karena memperingati seorang tukang koran pertama yang dipekerjakan oleh Museum Kota New York di Amerika Serikat bernama Blarney Flaherty.
Pada saat itu ia masih berusia 10 tahun. Sejak menjadi tukang koran, banyak peminat profesi tersebut. Secara tidak langsung peminat koran juga meningkat akibatnya.
Meski saat ini tidak ada lagi tukang koran yang ditemui namun adanya hari ini bisa mengingatkan kita akan kejayaan tukang koran di masa silam.
Umat Kristiani mengenal Minggu Putih atau yang dikenal dengan White Sunday.
White Sunday dipopulerkan oleh para misionaris Kristen yang mendarat di Samoa pada abad ke-19. Namun, Minggu Putih pertama diperingati pada bulan Juni 1898, ketika London Missionary Society setuju untuk menetapkan hari Minggu khusus untuk anak-anak selama konferensi tahunannya pada bulan Juni tahun itu.
Minggu Putih Samoa dipindahkan ke hari Minggu kedua bulan Oktober bertepatan dengan Hari Ibu dan Hari Ayah.
Sebelum tahun 1970 istilah Minggu Putih dipakai untuk menyebut Minggu Paskah kedua. Namun, sejak tahun 1970 seiring berlakunya bentuk misa Novus Ordo, istilah Minggu Putih tidak dipakai lagi
Minggu Putih pertama kali ada di Samoa. Kala itu untuk mengenang pandemi influenza tahun 1918, yang menewaskan hampir seperlima penduduk Samoa, banyak di antaranya adalah orang Samoa.
Minggu Putih diperluas dari Samoa menjadi hari libur nasional di enam negara lain pada tahun 1998. Negara tersebut adalah Amerika Serikat, Hawaii, Selandia Baru, Australia, dan Samoa Amerika.
Saat ini, semua gereja Kristen di Samoa memperingati dan merayakan Minggu Putih. Pada Minggu Putih, sebagian besar anak dibaptis di jemaat tertentu di seluruh Samoa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Tanggal #Oktober #Memperingati #Hari #Apa
Klik disini untuk lihat artikel asli