JAKARTA, KOMPAS.com – Dasem (66) mengenang sang anak, NN (34), semasa hidupnya sebelum ditemukan tewas di kediamannya, Senin (25/9/2023) pagi. Menurutnya, anaknya itu pendiam, tapi asyik ketika diajak berbincang.
Adapun NN ditemukan tidak bernyawa dengan bibir bawahnya mengalami luka sayat, di Rawabangkong, Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
“Dia memang pendiam dari kecil, cuma kalau diajak ngobrol ya asyik. Kalau enggak diajak ngobrol ya diam,” ucap dia kepada Kompas.com, Minggu (1/10/2023).
Dasem mengatakan, NN adalah perempuan bersuara halus. Ketika berbicara, volume suaranya pun cukup pelan.
Jadi, lawan bicaranya harus mendengarkan dengan saksama agar apa yang disampaikan NN terdengar.
Meski pendiam dan jarang bersuara keras, NN memiliki banyak teman. Dasem mengingat betul ketika anak keduanya belum menikah dengan suaminya, UK.
Teman-teman sepantarannya masih suka berkunjung karena NN dan mereka sama-sama belum berkeluarga.
“Dari sebelum nikah memang anak rumahan. Dia punya banyak teman, tapi pada jarang main ke sini sejak pada nikah. Tinggalnya pada masih di Rawabangkong, cuma rumahnya pada jauh. Sudah pada ngikut suaminya masing-masing,” ungkap Dasem.
Hingga NN menikahi UK pun, ia jarang keluar rumah untuk bermain atau berkunjung ke rumah teman-teman dan para tetangga.
Meski begitu, ia selalu menyapa orang-orang yang sedang melintas di depan rumahnya.
Bahkan, NN juga senang berinteraksi dengan anak-anak tetangga yang usianya sepantaran dengan anaknya, BS (9), ketika mereka main ke rumah.
“Kalau ke tetangga sering nyapa walau enggak ikut ngumpul. Kalau lagi duduk di depan rumah, kalau ada yang lewat, suka ditanyain pada mau ke mana. Orangnya sopan,” ucap dia.
“Karena juga sibuk ngurus rumah makanya interaksi sama tetangga kalau pas lagi duduk saja di depan rumah,” sambung Dasem.
Tewas di tangan suaminya
NN tewas di tangan UK. Dasem mengungkapkan, UK sendiri yang mengakui hal tersebut.
Dasem tinggal bersama NN, UK, dan cucunya BS. Namun, ia tak mengetahui anaknya dibunuh, meski mereka tidur dalam satu ruangan.
Sebab, pada Minggu (24/9/2023) malam, Dasem merasa sangat lelah dan tertidur pulas.
Sehari-hari, ia berkerja di sawah, mulai pukul 05.30 WIB sampai 17.00 WIB.
Pada malam itu, setelah dari sawah, Dasem langsung terlelap dan terbangun pada Senin pukul 05.00 WIB.
Saat terjaga, ia memasak terlebih dulu. Sebelum beranjak ke sawah, ia pun sempat membangunkan NN untuk menyiapkan seragam dan ongkos anaknya bersekolah.
“Sekitar jam 05.00 WIB, saya bangun dan masak. Pas saya mau bangunin NN, ternyata sudah enggak ada,” ungkap dia.
Dasem pun langsung menangis melihat anak perempuannya sudah tidak bernyawa.
Apalagi, kondisinya memprihatinkan. Bibir bagian bawah NN sudah tidak ada, sehingga gigi dan gusi bagian bawah terlihat.
Sementara itu, UK sudah tidak ada. Ia diketahui pergi dari rumah sekitar pukul 03.00 WIB.
Dasem, para tetangga, dan sanak saudaranya, mengira bahwa UK hanya pergi memulung dan akan kembali sekitar pukul 07.00-08.00 WIB. Namun, dia tidak terlihat lagi sampai Rabu (27/9/2023) siang.
Saat kembali ke rumah pada Rabu 27 September, UK mengatakan, pergi ke rumah orangtuanya di Sumedang, Jawa Barat. Ia mengaku sekadar ingin bertemu dengan mereka.
Awalnya, UK mengaku tak tahu tentang kematian NN, dan bertanya lantaran rumahnya ramai orang melayat.
“Pura-pura nanya NN ke mana. Pura-pura enggak tahu kejadiannya biar enggak dicurigai, padahal mah orang-orang sini sudah pada curiga sejak dia hilang dari sini,” ungkap Dasem.
“Saya bilang, ‘Perbuatan elu!’ Saya ngomong begini sambil nangis. Saya seterusnya nangis terus, enggak bisa ngomong apa-apa,” sambung dia.
Setelah itu, para pengurus RT dan RW pun dipanggil ke rumah Dasem. Mereka langsung mendesak UK untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Setelah beberapa saat, UK pun mengakui perbuatannya dan tak mengelak.
“Dia langsung ngaku sendiri tanpa ngelak. Bilang, ‘Memang saya yang sayat bibir NN’. Setelah ngaku, ditanya sebabnya apa kok sampai tega kayak begitu, katanya karena minta uang enggak dikasih. Dia kesal,” jelas Dasem.
“Penghasilan dia memang dipegang NN dan diatur juga supaya enggak boros. Dia ngaku minta uang untuk ke rumah orangtuanya, butuh ongkos, cuma enggak tahu alasannya ini benar atau enggak,” imbuh dia.
UK pun langsung dibawa ke kantor polisi. Di sana, ia mengakui perbuatannya dan kini mendekam di penjara.
Dasem merasa lega karena UK mengakui perbuatannya dan sudah ditangkap polisi.
Ia pun mulai tenang lantaran sudah tahu pelaku, motif, dan bagaimana sang anak meninggal dunia.
Sebelumnya diberitakan, mayat NN ditemukan tewas di rumahnya, oleh sang ibu, pada Senin lalu.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi Kompol Hotma Sitompul menuturkan, Dasem selaku ibunda NN terkejut menemukan anaknya sudah tewas telentang di kamar.
Saat ditemukan, terdapat luka sayat pada bibir bawah anaknya itu.
“Dasem melihat korban sudah dalam keadaan meninggal dunia, dengan keadaan telentang dengan bagian bibir bawah korban terdapat luka sayatan (bibir bawah hilang),” ujar Hotma ketika dikonfirmasi, Sabtu (30/9/2023).
Lebih lanjut, Hotma menuturkan bahwa pihaknya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapatkan laporan.
“Polsek Cikarang Timur telah melakukan cek TKP penemuan mayat wanita, diduga (NN) korban pembunuhan,” kata Hotma.
Dasem mengatakan, saat ini jenazah NN sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) di Kampung Rawabangkong setelah sebelumnya dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Kasus #Wanita #Tewas #Cikarang #Ibunda #Kenang #Anaknya #yang #Pendiam #dan #Banyak #Teman
Klik disini untuk lihat artikel asli