KOMPAS.com – Ketika NASA mengirim manusia ke bulan pada tahun 1969, salah satu dari banyak bahaya yang harus diantisipasi adalah batuan luar angkasa yang bisa menembus pakaian atau peralatan antariksa astronot.
Berbeda dengan Bumi yang memiliki atmosfer pelindung sehingga bisa menghancurkan meteoroid, bulan lebih rentan terhadap batuan atau bahkan bintik apa pun yang beterbangan di angkasa.
Jika demikian, berapa banyak benda yang menabrak bulan setiap hari?
Menurut Bill Cooke, kepala Kantor Lingkungan Meteoroid NASA di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA, Alabama, jumlah batuan luar angkasa yang menabrak bulan bergantung pada ukuran benda tersebut.
Untuk benda yang berukuran kurang dari satu milimeter, jumlahnya tidak dapat dihitung secara pasti, namun Cooke memperkirakan, sebanyak 11 ton hingga 1.100 ton debu bertabrakan dengan bulan setiap hari.
Untuk batuan yang lebih besar, perkiraannya lebih jelas. Cooke mengatakan, ada sekitar 100 meteoroid seukuran bola pingpong yang menghantam bulan setiap hari. Ini berarti, sekitar 33.000 meteoroid menabrak bulan per tahun.
Meskipun ukurannya kecil, masing-masing batu sebesar bola pingpong ini menghantam permukaan bulan dengan kekuatan dinamit seberat 3,2 kg.
Meteoroid yang lebih besar juga terkadang menghantam bulan. Cooke memperkirakan bahwa meteoroid yang lebih besar, seperti meteoroid yang berdiameter 2,5 meter, menghantam bulan setiap empat tahun sekali.
Benda-benda tersebut menghantam bulan dengan kekuatan 1.000 ton TNT. Dengan demikian, tak heran jika bulan yang berusia sekitar 4,5 miliar tahun memiliki permukaan yang dipenuhi berbagai macam kawah akibat benturan tersebut.
Para ilmuwan mempelajari dampak hantaman batuan luar angkasa terhadap bulan dengan beberapa cara berbeda.
Dari permukaan Bumi, para ilmuwan mengarahkan teleskop ke bulan untuk mengamati dampaknya. Meteoroid dapat menghantam permukaan dengan kecepatan 20 hingga 72 km per detik. Dampaknya adalah munculnya kilatan cahaya yang dapat diamati dari Bumi.
Para ilmuwan juga dapat menggunakan pesawat ruang angkasa yang mengorbit bulan, seperti Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA, untuk mengamati kawah yang ditinggalkan akibat tumbukan.
Karena meteoroid bergerak sangat cepat, bahkan meteoroid seberat 5 kg dapat meninggalkan kawah selebar 9 m dan melemparkan 75.000 kg tanah dan batuan bulan dari permukaan bulan, LRO dapat dengan mudah melihat kawah-kawah ini setelah terbentuk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Ahli #Perkirakan #Meteoroid #Menabrak #Bulan #Setiap #Tahun
Klik disini untuk lihat artikel asli