Mengapa Jerapah Punya Bintik-bintik di Tubuhnya?

KOMPAS.com – Setiap jerapah memiliki corak bulu yang unik. Bahkan, subspesies jerapah yang berbeda cenderung menunjukkan pola dan corak yang juga berbeda.

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2018, bayi jerapah memperoleh pola penandaan dari induknya. Secara total, para ilmuwan mengidentifikasi 11 atribut berbeda yang dapat digunakan untuk membedakan bintik-bintik jerapah, termasuk ukuran, bentuk, warna, garis besar, pola, dan distribusi.

Karakteristik seperti kebulatan dan kehalusan berkorelasi tinggi pada pasangan ibu-bayi, yang menunjukkan bahwa jerapah mewarisi bintik-bintik tersebut.

Fungsi bintik-bintik pada tubuh jerapah

Meskipun para ilmuwan mungkin belum mengetahui secara pasti mengapa dan bagaimana jerapah mendapatkan bintik-bintik di tubuhnya, berikut adalah beberapa fungsi bintik-bintik pada tubuh jerapah, sebagaimana dilansir dari AZ Animals.

1. Sebagai kamuflase

Dalam kasus jerapah, alasan utama mengapa mereka mengembangkan bintik-bintik mungkin sebagai bentuk kamuflase.

Pola bintik-bintik memungkinkan jerapah untuk berbaur dengan lanskap kuning dan coklat yang umum ditemukan di Afrika. Secara keseluruhan, warna bintik jerapah biasanya cocok dengan warna tumbuhan yang tumbuh di habitat aslinya.

Hal ini menunjukkan bahwa bintik-bintik jerapah berevolusi sebagai respons terhadap rangsangan lingkungan yang meningkatkan kemungkinan jerapah untuk bertahan hidup dan melahirkan keturunan dengan tanda serupa.

Selain itu, para peneliti mengidentifikasi bahwa pola-pola tertentu cenderung memberikan kemungkinan kelangsungan hidup yang lebih besar pada bayi dibandingkan pola lainnya.

Secara khusus, anak jerapah dengan bintik-bintik yang lebih besar dan bentuknya tidak beraturan lebih mungkin untuk bertahan hidup dibandingkan anak jerapah dengan bentuk pola yang lebih kecil dan lebih seragam.

2. Sebagai penanda sosial

Alasan lain mengapa jerapah mempunyai bintik-bintik berkaitan dengan perannya sebagai penanda sosial.

Karena anak jerapah sering kali mewarisi pola induknya, hal ini memudahkan para induk untuk mengidentifikasi keturunannya dalam kelompok campuran.

Jerapah hidup dalam kelompok yang terdiri dari 10 hingga 20 individu, yang berarti bahwa karakteristik pola berperan penting dalam membantu jerapah membedakan satu sama lain.

Semakin mudah indukan memvisualisasikan anaknya, semakin mudah pula ia menjaganya dari bahaya. Bayangkan saja jika semua jerapah memiliki pola yang sama, dan betapa sulitnya bagi para induk untuk mengenali anak jerapahnya.

Dengan mengembangkan tanda-tanda yang berbeda, dan kemudian mewariskan tanda-tanda tersebut kepada keturunannya, induk jerapah mengembangkan cara untuk mengawasi anak-anaknya.

3. Sebagai pengatur panas

Studi anatomi tubuh jerapah menunjukkan bahwa mereka menggunakan bintik-bintik di tubuhnya sebagai metode pengaturan panas yang rumit.

Secara khusus, bintik-bintik jerapah membantu mereka melepaskan panas tubuh dan mendinginkannya.

Di bawah setiap bintik, terdapat sistem pembuluh darah yang rumit. Sebuah pembuluh darah besar mengelilingi setiap tambalan yang kemudian bertransisi menjadi banyak pembuluh darah kecil di bawah setiap bintik.

Jerapah dapat mengirimkan darah ke pembuluh darah yang lebih besar, yang kemudian mendistribusikan darah ke pembuluh darah yang lebih kecil di tengah tambalan.

Pergerakan darah ini melepaskan panas melalui titik-titik tersebut sehingga masing-masing titik berfungsi sebagai peredam panas. Bisa dikatakan, jerapah memiliki sistem pendingin internal yang memungkinkan mereka mencegah tubuhnya kepanasan.

Mengingat jerapah hidup di iklim terpanas dan terkering di Bumi, adaptasi luar biasa ini sangat masuk akal.

Jerapah tidak dapat berguling-guling di lumpur atau tanah untuk mendinginkan tubuh seperti hewan lainnya, karena kakinya yang panjang dan bentuk keseluruhannya. Jadi, mereka mengembangkan sistem pengatur panas yang luar biasa sebagai kompensasinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.