KOMPAS.com – Sebagian besar kasus infeksi , penyebabnya berasal dari praktik seks yang tidak aman.
Aktivitas seksual yang tidak aman itu merujuk pada praktik seksual yang tidak ada tindakan pencegahan atau perlindungan yang mencegah penularan (PMS).
Sejumlah aktivitas seksual yang tidak aman meliputi hubungan seks tanpa kondom, cara penggunaan kondom yang tidak tepat, hingga alat bantu seks yang tidak steril.
Aktivitas seksual dan cara mencegah risiko penyakit kelamin
Untuk mengurangi , penting untuk menggunakan metode kontrasepsi yang tepat hingga melibatkan komunikasi terbuka dengan pasangan.
Melansir laman NHS, berikut sederet aktivitas seksual beserta upaya pencegahan penyakit kelamin yang perlu diperhatikan.
1. Penetrasi seks vaginal
Risiko penyakit kelamin yang dapat menular melalui kontak kelamin ini meliputi klamidia, kutil kelamin, gonore, HIV hingga sifilis.
Infeksi penyakit kelamin dapat menular meski hanya dengan penetrasi dangkal atau tidak ejakulasi.
Sebab, cairan pra-ejakulasi juga memiliki residu infeksi yang bisa menular melalui kontak kelamin.
Menggunakan kondom saat berhubungan seks vaginal dapat membantu melindungi pasangan dari risiko penularan penyakit kelamin.
2. Penetrasi anal
Faktanya, banyak risiko penyakit kelamin yang dapat menular melalui anal seks, seperti klamidia, kutil kelamin, HIV, , sifilis, hingga hepatitis C.
Dalam mencegahnya, penggunaan kondom yang lebih kuat yang dirancang khusus untuk penetrasi anal dapat membantu mencegah penularan.
3. Seks oral
Seks oral membawa risiko penularan penyakit kelamin, terutama jika mulut mengalami luka atau lesi karena virus dan bakteri bisa berpindah melalui kontak tersebut.
Meski risiko penularannya lebih rendah daripada seks anal atau vaginal tanpa kondom, tapi risiko penyakit kelamin dapat meningkat jika salah satu pasangan mengalami luka di dalam atau sekitar mulut dan alat kelamin.
Praktik seks oral yang lebih aman dapat dipertimbangkan dengan pemakaian kondom.
4. Fingering
Tidak banyak orang menyadari, meski tidak melibatkan kontak kelamin, fingering juga dapat meningkatkan risiko penularan penyakit kelamin.
Namun, metode penularannya mirip seperti oral. Risiko penularan akan jauh lebih tinggi ketika salah satu pasangan memiliki luka atau kulit rusak yang bersentuhan dengan penyakit kelamin.
Untuk mencegah hal itu, pastikan pasangan mencuci tangan dengan bersih sebelum fingering.
Pertimbangkan pula pemakaian sarung tangan berbahan karet dan pelumas jika pasangan kita tengah mengalami penyakit kelamin.
5.
Vibrator, boneka seks hingga benda apa pun yang termasuk alat bantu seks sebaiknya digunakan secara personal.
Hindari berbagi dengan pasangan atau orang lain sekali pun karena berisiko menularkan penyakit kelamin.
Penting juga untuk menjaga alat bantu seks ini dalam keadaan steril setelah digunakan dan selama disimpan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Aktivitas #Seksual #dan #Risiko #Penyakit #Kelamin #yang #Mengikutinya
Klik disini untuk lihat artikel asli