JAKARTA, KOMPAS.com – Polisi menceritakan awal mula insiden penganiayaan remaja berinisial FSD (16) oleh MFA (15) di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, kejadian itu bermula saat korban diminta orangtuanya membeli obat di apotek, Sabtu (19/8/2023) siang.
“Hari Sabtu sekitar pukul 13.30 WIB korban diminta orangtuanya membeli obat. Sepulangnya membeli obat di apotek, korban berpapasan dengan terlapor (MFA),” kata dia di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (21/8/2023).
Ketika berpapasan, pelaku kemudian mengajak korban untuk berbincang.
Yossi mengatakan, perbincangan itu berisi soal ketidaksenangan MFA atas pesan yang dikirimkan korban via WhatsApp.
“Terjadi percakapan yang pada intinya terlapor merasa tidak terima atas chat WhatsApp yang diberikan. Terlapor merasa mendapat ancaman atas pesan itu,” tutur Yossi.
Dituduh seperti itu, korban lantas mengelak. FSD merasa tak pernah mengirimkan pesan bernada ancaman.
Sementara MFA yang tak puas dengan jawaban korban lalu mengajak FSD ke sebuah gang.
“Korban dengan terlapor iring-iringan menggunakan dua motor menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) kekerasan, yaitu terletak di Jalan Lontar, Lenteng Agung, Jagakarsa, sebagaimana yang terekam dalam CCTV,” ungkap Yossi.
“Terlapor kemudian turun dari kendaraannya, kemudian mencekik dan membanting korban,” lanjut dia.
Setelah itu, MFA juga menginjak batang leher korban saat tengah berbaring di atas tanah.
“Kemudian pada saat korban berada di tanah, terlapor kemudian menginjak leher korban dengan menggunakan kakinya,” imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Sebelum #Dianiaya #Remaja #Gang #Korban #Disuruh #Orangtuanya #Beli #Obat #Apotek
Klik disini untuk lihat artikel asli