KOMPAS.com – Perasaan cemburu kerap muncul dalam hubungan romantis, tetapi juga bisa kita alami dalam hubungan dengan orangtua atau sahabat.
Jika tidak dikendalikan, kecemburuan bisa menjadi masalah hingga merusak suatu hubungan.
Lantas, sebenarnya, apa itu cemburu? Dan dari mana datangnya perasaan cemburu?
Pengertian cemburu
Melansir Phys.org, cemburu adalah emosi kompleks yang melibatkan perasaan tidak aman, ketakutan, kemarahan, kecemasan, dan kebencian.
Dr. Gery Karantzas, Associate Professor di School of Psychology, Deakin University, sekaligus Direktur Science of Adult Relationships Lab, mengatakan bahwa para peneliti mendefinisikan kecemburuan sebagai ancaman terhadap hubungan yang datang dari “saingan” atau faktor eksternal.
Menurut Dr. Gery, biasanya, saingan tersebut adalah orang lain, tapi kecemburuan bisa juga diarahkan pada hampir semua hal, baik yang nyata maupun persepsi.
Misalnya, kita mungkin merasa iri dengan pekerjaan pasangan kita yang menghabiskan seluruh waktunya atau hobi yang kita rasa menyita perhatian anggota keluarga dari kita.
Apakah kecemburuan adalah konstruksi sosial?
Di satu sisi perdebatan, ada yang mengatakan bahwa kecemburuan adalah konstruksi sosial.
Dilansir dari BBC Science Focus Magazine, menurut psikolog evolusioner, kecemburuan adalah bagian dari sifat kita yang ditemukan pada orang-orang di seluruh dunia.
Kebanyakan orang tentu pernah mengalaminya. Suka atau tidak suka, kecemburuan adalah pendamping cinta yang konstan, “tamu” tak diundang yang sulit untuk kita usir.
Jika demikian, kenapa kita dibebani dengan emosi yang mengganggu? Psikologi evolusioner mengatakan bahwa kecemburuan berevolusi untuk memotivasi kita dalam menjaga pasangan dan bahwa menjaga pasangan dianggap sebagai solusi untuk masalah perselingkuhan.
Dr. Gery juga mengatakan, jenis emosi ini memiliki fungsi penting dalam hal melindungi diri dan melindungi hubungan. Kemarahan membuat kita ingin menghadapi ancaman, sedangkan kecemasan membuat kita memantau apa yang terjadi di sekitar kita agar kita tetap aman.
Cara mengatasi perasaan cemburu
Mengabaikan kecemburuan yang kita rasakan tidak akan membuatnya hilang, bahkan bisa memperburuknya.
Sampai kita bisa mengatasinya dan sampai masalah yang mendasarinya terselesaikan, kecemburuan akan terus mengganggu.
Menurut Dr. Gery, perasaan cemburu memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Ini bisa saja sesuatu yang terjadi dengan kita, dengan pasangan kita, atau keduanya.
Cara terbaik untuk mengatasi kecemburuan adalah dengan merenungkan apa yang menjadi penyebabnya dan mengatasinya.
Dr. Gery menyarankan untuk terlebih dahulu bertanya pada diri sendiri, mengapa kita merasa cemburu? Bagaimana kita menafsirkan situasinya? Apa pemicu kecemburuan tersebut?
Bayangkan kecemburuan sebagai puncak gunung es dan ketahui apa yang ada di bawahnya. Pertimbangkan juga perilaku pasangan kita. Apakah dia melakukan hal yang melanggar perjanjian hubungan? Apa ancaman yang dirasakan?
Dr.Gery mengatakan, jika mengatasi kecemburuan dirasa terlalu berat untuk dilakukan sendiri, sebaiknya bicaralah dengan pihak ketiga tepercaya.
Kita dapat berbicara dengan teman terdekat, keluarga, atau terapis jika merasa kecemburuan yang dialami benar-benar menjadi masalah dalam hubungan.
Setelah kita memiliki kesadaran pada penyebab yang mendasari rasa cemburu yang dialami, kita akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri dan hubungan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Cemburu #Berfungsi #untuk #Melindungi #Diri #dan #Hubungan #Sains #Jelaskan
Klik disini untuk lihat artikel asli