sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Saturday, February 4, 2023
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
sumberterpecaya.com
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Home Bola

Messi dan Mbappe

by admin
December 17, 2022
in Bola
0
Messi dan Mbappe
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

CARLOS Santana, musisi Amerika Serikat (AS) kelahiran Meksiko, lewat lagunya “Oye 2014″, bertanya, Who says history doesn’t repeat itself? Siapa bilang sejarah tidak mengulang dirinya sendiri?

Ya, kata Karl Heinrich Marx (1818-1883), “Histoire se répète toujours deux fois: la première fois comme tragédie, la deuxième fois comme farce.” (Sejarah selalu mengulang dirinya sendiri: pertama sebagai tragedi, kedua sebagai lelucon.)

Tetapi, apa benar sejarah kesebelasan Prancis akan seperti yang dikatakan Karl Marx? Baru sekali, sejarah kemenangan di Piala Dunia diulang, yakni tahun 1962. Brasil-lah yang mengulangnya. Pada 29 Juni 1958, di Rasunda Stadium, Solna, Swedia, Brasil mengalahkan tuan rumah Swedia, 5-2. Lalu, pada 18 Juni 1962, di Estadio Nacional Julio Martínez Pradanos, di Santiago, Cile, Brasil menundukkan Czechoslovakia, 3-1.

Sejak itu, tidak ada satupun negara yang mengulanginya. Apakah kali ini Prancis yang akan mengukir sejarah baru?

Pada Piala Dunia Rusia, 15 Juli 2018, di final, Prancis mengalahkan Kroasia, 4-2 (lewat gol bunuh diri Mandzukic, Griezmann, Pogba, dan Kylian Mbappe) dan menjadi juara dunia untuk kedua kalinya. Yang pertama tahun 1998; ketika itu Didier Deschamps, yang tahun 2018 dan sekarang manajer Prancis, adalah salah satu pemainnya.

Apakah sejarah di Stadion Luzhniki, Moskwa itu akan diulangi Prancis di Stadion Lusail, Qatar, hari Minggu besok? Sejarah macam apa yang akan diulang Prancis, kalau mengikuti istilahnya Marx: tragedi atau lelucon…atau yang ketiga kesukacitaan?

Kalau yang ketiga yang terjadi, maka Prancis akan mengikuti jejak Brasil yang berhasil mempertahankan mahkota kejuaraan pada tahun 1962.

Akan tetapi, tentu, Argentina yang sudah lima kali sampai ke final (1930, 1978, 1986, 1990, 2014; dua di antaranya memenanginya, yaitu 1978 dan 1986), tidak akan melepaskan kesempatan untuk menjadi kampiun pada tahun ini. Argentina tidak akan membiarkan Prancis yang sudah tiga kali ke final (1998, 2006, 2018) akan memenangkan final keempat ini.

Yang menarik, kedua negara ini menjadi juara dunia yang pertama ketika menjadi tuan rumah. Kini, pada Piala Dunia ke-22 ini, kedua negara sama-sama akan bertarung untuk menjadi juara yang ketiga kalinya. Dari 12 kali pertemuan sejak tahun 1930, Argentina menang 6 kali (Prancis, 3 kali), draw 3 kali; Argentina membuat 15 gol, Perancis 11 gol).

Pertarungan antara “Raja” dan “Pewaris Tahta”

Pertandingan final hari Minggu besok, memang, akan menjadi momen sejarah sangat penting baik bagi Prancis maupun Argentina. Prancis ingin mengulangi sejarah kemenangan 2018; sebaliknya Argentina tidak ingin mengulangi tragedi kekalahan empat tahun lalu di Rusia. Ketika itu Argentina kalah 3-4 dari Prancis.

Argentina ingin mengulang hasil Piala Dunia 1930 (saat itu menang 1-0 atas Prancis) dan Piala Dunia 1978 (2-1).

Pertarungan antara Argentina dan Perancis adalah pertarungan antara Raja (Lionel Messi) dan pewaris tahta (Kylian Mbappe). Messi secara luas dianggap sebagai yang terhebat di generasinya akan menghadapi Mbappe yang diharapkan menjadi yang terbaik di generasinya. Mereka rekan satu tim di Paris Saint-Germain.

Bagi Messi, Piala Dunia Qatar akan menjadi penampilannya yang kelima. Dan, karena usianya, 35 tahun, akan menjadi Piala Dunia yang terakhir. Namun, meski sudah lima kali ikut Piala Dunia, Messi belum pernah memahkotai kariernya denga mahkota Piala Dunia seperti legenda Argentina Diego Maradona tahun 1986.

Kata Messi, “Bisa mencapai ini, bisa menyelesaikan perjalanan saya di Piala Dunia dengan memainkan pertandingan terakhir saya di final, adalah sesuatu yang sangat menyenangkan.” Apalagi, memenanginya.

Maka, bagi Lionel Messi, final Piala Dunia kali ini adalah kesempatan untuk mengokohkan statusnya sebagai yang “terhebat sepanjang masa” dengan trofi sepakbola paling bergengsi.

Sementara bagi Mbappe (23), Piala Dunia ini juga akan menjadi padang pembuktian bahwa dia yang terbaik di dunia. Empat tahun lalu, menyingkirkan Messi dan kawan-kawannya, serta mengangkat trofi Piala Dunia. Hal itu, ingin diulangnya lagi.

Bila itu terjadi, maka Mbappe akan seperti Pele yang memenangkan dua Piala Dunia pada usia 23 tahun. Dengan demikian, Mbappe akan makin dianggap sebagai salah satu yang terbaik.

Memang, dalam tiga kali pertemuan, untuk klub dan negara, Messi belum pernah mengalahkam tim Mbappe. Pertemuan pertama terjadi di Piala Dunia 2018 di Rusia ketika Prancis mengalahkan Argentina di babak 16 besar setelah menang dramatis 4-3. Mbappe mencetak dua gol di babak kedua hari itu sementara Messi tidak bisa mencetak gol tetapi mengklaim dua assist.

Pada Februari 2021, mereka bertemu di Babak 16 Besar Liga Champions UEFA saat Messi di Barcelona. Sementara pemain Argentina itu membuka skor dengan penalti di leg pertama di Camp Nou. Tapi, hat-trick Mbappe membuat PSG menang, 4-1. Pada pertandingan sebelumnya, Mbappe dan Messi sama-sama mencetak gol, skor 1-1.

Secara keseluruhan itu berarti Messi belum pernah mengalahkan tim Mbappe, sementara pemain Prancis itu telah mengalahkan pemain Argentina itu dua kali dan mencetak enam gol dalam tiga pertemuan mereka.

Sejarah Baru Akan Ditulis di Doha

Tetapi, bagi rakyat Argentina, sepak bola adalah agama nasional. Semuanya bergerak di sekitarnya. Bahkan dalam percakapan sehari-hari yang tidak menyentuh olahraga, sepak bola hadir. Che, dame bola, “Beri aku bolanya; perhatikan saya.”

Itu juga keyakinan Messi. Para politisi di negerinya pun terus meneriakkan kewajiban patriotik untuk memenangi Piala Dunia. Bola telah mempersatukan rakyat Argentina.

Memenangkan Copa America tahun lalu memang menempatkan langkah Messi. Penampilannya di Paris Saint-Germain, mengawali tarian tangonnya yang indah di Qatar. Maka, sangat wajar kalau Messi kembali ke rumahnya di Paris dengan piala dan mempersembahkan piala yang belum pernah dipeluknya itu bagi bangsanya.

Tetapi, Messi mengakui kehebatan Mbappe. “Kylian adalah pemain yang berbeda, monster yang sangat kuat dalam situasi satu lawan satu, yang memanfaatkan ruang, sangat cepat, yang mencetak banyak gol,” kata Messi kepada TUDN Mexico awal tahun ini.

Dan, Mbappe tidak sungkan-sungkan menyatakan bahwa masa keemasan Messi akan segera berakhir. Kepada New York Times dia mengatakan, “Saya selalu mengatakan saya bermimpi tentang segalanya. Saya tidak memiliki batasan. Jadi tentu saja, seperti yang Anda katakan, ini adalah generasi baru. Dan Ronaldo, Messi – Anda akan berhenti. Kita harus menemukan orang lain, seseorang yang baru.”

Dan, sejarah baru akan ditulis di Doha, Qatar.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Messi #dan #Mbappe #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: -Final Piala Dunia 2022 Argentina Vs Perancisjumlah gol lionel messi di Argentinajumlah gol lionel messi di piala duniaLink live streaming Final Piala Dunia 2022mbappesiaran langsung final Piala Dunia 2022
Previous Post

Dishub DKI Siapkan 2.258 Armada Bus Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2023

Next Post

Elektabilitas AHY sebagai Cawapres Dominan di Jawa, Demokrat: Bukan Desain Kita, tapi Kehendak Rakyat

Next Post
Elektabilitas AHY sebagai Cawapres Dominan di Jawa, Demokrat: Bukan Desain Kita, tapi Kehendak Rakyat

Elektabilitas AHY sebagai Cawapres Dominan di Jawa, Demokrat: Bukan Desain Kita, tapi Kehendak Rakyat

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lifestyle

  • Lifestyle
Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya
Lifestyle

Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya

by admin
January 30, 2023
0

KOMPAS.com - Ada banyak sekali jenis tanaman hias berbunga di Indonesia, salah satunya, alamanda, tanaman yang identik dengan bunga besar...

Read more
Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

January 29, 2023
6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

January 28, 2023
Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

January 27, 2023
Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

January 26, 2023
  • Home
  • Iklan
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
sumberterpecaya.com

© 2020 sumberterpecaya.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2020 sumberterpecaya.com