KOMPAS.com – Efek rumah kaca adalah proses yang terjadi ketika gas-gas di atmosfer Bumi memerangkap panas Matahari.
Efek rumah kaca membuat Bumi jauh lebih hangat daripada tanpa atmosfer sehingga membuat Bumi menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Sayangnya, aktivitas manusia mengubah efek rumah kaca alami di Bumi.
Pembakaran bahan bakar, fosil seperti batu bara dan minyak, menempatkan lebih banyak karbon dioksida ke atmosfer Bumi.
Terlalu banyak gas rumah kaca dapat menyebabkan atmosfer Bumi memerangkap lebih banyak panas sehingga Bumi menjadi semakin panas.
Jenis-jenis gas rumah kaca
Dilansir dari Center for Science Education, beriktu adalah jenis-jenis gas rumah kaca yang umum
1. Karbon dioksida
Terbuat dari satu atom karbon dan dua atom oksigen,molekul karbon dioksida membentuk sebagian kecil dari atmosfer, tetapi memiliki efek besar pada iklim.
Ada sekitar 270 bagian per juta (ppm) karbon dioksida di atmosfer pada pertengahan abad ke-19, yakni pada awal Revolusi Industri.
Jumlahnya pun terus bertambah karena pembakaran bahan bakar fosil melepaskan karbon dioksida ke atmosfer.
2. Metana
Metana adalah gas rumah kaca yang kuat dan mampu menyerap lebih banyak panas daripada karbon dioksida.
Metana terbuat dari satu atom karbon dan empat atom hidrogen. Gas ini ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil di atmosfer, tetapi mampu memberikan dampak besar pada pemanasan.
Gas metana juga digunakan sebagai bahan bakar. Saat dibakar, metana melepaskan gas rumah kaca berupa karbon dioksida ke atmosfer.
Selain karbon dioksida dan metana, jenis-jenis gas rumah kaca lainnya belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), dan klorofluorokarbon (CFC).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Jenisjenis #Gas #Rumah #Kaca #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli