KOMPAS.com – Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan kondisi berkembangnya mikroorganisme atau bakteri di dalam sistem kemih, yaitu ureter, ginjal, kandung kemih, dan juga uretra.
Infeksi saluran kemih membuat seseorang merasa tak nyaman karena harus bolak-balik ke toilet untuk buang air kecil.
Penyakit ISK dapat menyerang siapa saja, namun gejalanya mungkin berbeda tergantung pada usia dan jenis kelamin seseorang.
Agar lebih jelas, yuk simak pemaparan terkait gejala infeksi saluran kemih berdasarkan tingkat usia seseorang berikut.
Gejala pada anak-anak
Gejala infeksi saluran kemih pada anak-anak umumnya sulit diketahui, karena tampak tidak spesifik. Selain itu, si kecil terkadang merasa sulit menjelaskan gejala yang mereka rasakan kepada orangtua atau pengasuhnya..
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, beberapa gejala infeksi saluran kemih pada anak di bawah usia 2 tahun, meliputi:
- muntah dan diare
- mudah marah atau lebih emosional
- nafsu makan berkurang
- tidak ada penambahan berat badan
- demam.
Sementara itu, gejala infeksi saluran kemih pada anak yang berusia di atas 2 tahun yaitu:
- demam
- rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
- urin keruh, gelap, berdarah, atau berbau tajam
- peningkatan frekuensi kencing
- mengompol meski sudah lolos toiler training.
Gejala pada orang dewasa
Gejala infeksi saluran kemih pada orang dewasa lebih mudah diketahui ketimbang anak-anak. Berikut beberapa gejalanya:
- buang air kecil lebih sering dari biasanya
- sensasi terbakar saat buang air kecil
- dorongan kuat untuk buang air kecil
- urine sedikit atau tidak ada yang keluar meski merasa ingin buang air kecil
- nyeri saat kencing
- urine berbau tajam, keruh
- merasa tidak enak badan: pegal-pegal, linu, lelah berkepanjangan
- urine mengandung darah
Perlu diketahui, infeksi saluran kemih pada orang dewasa lebih sering menyerang wanita daripada pria.
Alasannya, wanita memiliki uretra yang lebih pendek sehingga kuman dan bakteri dari kulit sekitar anus dan genital lebih mudah mencapai kandung kemih.
Selain gejala-gejala yang dipaparkan di atas, wanita yang terserang ISK kemungkinan juga mengalami nyeri di atas tulang kemaluan.
Sementara itu, meski memiliki risiko lebih rendah, pria yang mengalami ISK berulang harus periksa ke dokter spesialis kelamin karena adanya risiko prostatitis bakteri kronis.
Prostatitis bakteri kronis terjadi ketika infeksi telah memasuki kelenjar prostat. Gejalanya hampir sama dengan ISK, namun disertai dengan:
- nyeri pada kandung kemih, testis, penis, dan area antara organ intim dengan anus
- rasa sakit saat ejakulasi sehingga mengurangi kualitas seksual.
Gejala pada lansia
Orang lanjut usia atau lansia yang terserang infeksi saluran kemih kemungkinan mengalami gejala khas, meliputi dorongan kuat yang tak tertahankan untuk kencing disertai rasa nyeri saat buang air kecil.
Selain itu, beberapa gejala lain infeksi saluran kemih yang dapat dirasakan lansia, meliputi:
- nyeri di perut bagian bawah
- sakit punggung
- panas dingin
- sembelit
- susah fokus.
Perawatan infeksi saluran kemih
Perawatan ISK untuk anak-anak
Antibiotik intravena mungkin diperlukan untuk anak-anak di bawah 2 bulan. Kemudian, untuk bayi dan anak yang lebih besar, dokter bisa saja meresepkan antibiotik dalam bentuk tablet cair atau kunyah.
Orangtua juga dapat mengatasi ISK dengan memberi anak-anak asupan cairan cukup dan menggunakan bantal atau kompres hangat untuk mengatasi rasa nyeri di area perut bagian bawah.
Perawatan ISK untuk orang dewasa
Diketahui, infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri, maka dokter kemungkinan akan meresepkan obat antibiotik.
Orang dewasa yang terkena ISK harus menghabiskan obat antibiotik, bahkan jika ia merasa kondisinya sudah membaik. Menghabiskan obat ditujukan agar infeksi benar-benar hilang dan mencegah kekambuhan.
Cara mencegah infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih bisa jadi merupakan penyakit yang datang tiba-tiba. Namun, kita dapat mencegah ISK dengan beberapa langkah berikut:
- mencukupi cairan agar tetap terhidrasi
- buang air kecil setelah berhubungan seks
- menghindari douching
- menjaga kebersihan area kelamin
- menyeka atau cebok dari depan ke belakang setelah kencing atau BAB
- memastikan area genital bersih sebelum pemasangan kateter
- mengenakan celana dalam berbahan katun
- jangan menunda buang air kecil
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Gejala #Infeksi #Saluran #Kemih #Berdasarkan #Usia #dari #Anak #hingga #Dewasa #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli