sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Wednesday, March 22, 2023
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
sumberterpecaya.com
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Berkaca dari Tragedi Itaewon, 8 Tips Aman Saat Terjebak Kerumunan

by admin
October 31, 2022
in Lifestyle
0
Berkaca dari Tragedi Itaewon, 8 Tips Aman Saat Terjebak Kerumunan
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

KOMPAS.com – Tragedi Itaewon memberikan pelajaran pentingnya lebih berhati-hati saat berada di dalam kerumunan.

Perayaan Halloween yang seharusnya penuh sukacita berubah menjadi duka karena 150 orang meninggal dunia.

Mereka tewas akibat berdesakan, terinjak-injak dan kehabisan napas sehingga mengalami henti jantung.

Di Indonesia, Festival musik “Berdendang Bergoyang” di Istora Senayan juga mengalami hal nyaris serupa.

Jumlah pengunjung jauh melebihi kapasitas sehingga terjadi kerumuman massal yang membahayakan sampai akhirnya acara dibubarkan paksa aparat.

Tips aman kala terjebak di kerumunan

Kerumunan orang bisa menjadi kondisi yang berbahaya, sebagaimana yang terjadi di tragedi Itaewon maupun Kanjuruhan lalu.

Kombinasi situasi yang tidak ideal dan kepanikan massal bisa mengancam jiwa kita jika tidak ditangani dengan tepat.

Mehdi Moussaïd, seorang ilmuwan peneliti di Berlin yang mempelajari perilaku kerumunan mengakui tidak banyak cara pencegahan yang dibagikan kepada masyarakat luas ketika menghadapi kondisi demikian.

“Sebagian besar waktu yang kami lakukan adalah memberikan saran kepada penyelenggara,” katanya.

Untuk itu, ada beberapa tips yang dibagikannya agar kita tetap aman ketika berada di kerumunan:

Perhatikan tanda bahaya

Mehdi menilai biasanya kondisinya sudah nyaris terlambat untuk bertindak ketika kita merasakan situasi mulai tidak kondusif di keramaian.

“Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mencoba untuk tidak menempatkan diri Anda dalam situasi kritis ini,” katanya.

Namun kita dianjurkan untuk lebih waspada dan mengenali berbagai tanda bahaya, termasuk ketika kerumunan menjadi semakin padat.

Tinggalkan segera

Tinggalkan lokasi sesegera mungkin ketika kita mulai merasa tidak nyaman meskipun mungkin masih terasa ada ruang dan kebebasan untuk bergerak.

Kondisi ini menandakan kerumunan sudah menjadi terlalu padat namun kerapkali diabaikan banyak orang.

Utamakan keselamatan diri dengan segera pergi mencari tempat yang aman.

Tetap berdiri

Dok. Humas Polres Metro Jakarta Pusat Polisi menghentikan penyelenggaraan festival musik Berdendang Bergoyang dengan alasan kelebihan kapasitas penonton dan tak lengkapnya fasilitas kesehatan di venue acara yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (29/10/2022).

Usahakan untuk tetap berdiri karena jika kita terjatuh maka akan sulit untuk bangkit kembali di keramaian yang terlalu banyak orang.

Bukan hanya untuk keamanan diri sendiri namun juga demi orang lain.

Ketika jatuh, kita bisa menjadi menimpa orang lain sehingga menciptakan reaksi berantai, efek bola salju yang bisa berbahaya.

Pastikan tidak ada barang yang diletakkan di lantai agar tidak menghalani pergerakan kita maupun orang lain.

Sediakan cukup ruang di sekitar dada

Kekurangan oksigen sering kali menjadi penyebab kematian di kerumunan.

Untuk menghindari ini, pastikan paru-paru bisa tetap bernapas lega dengan memberikan cukup ruang di sekitar dada.

Letakkan tangan tepat di depan dada dan tahan dalam posisi tersebut agar bisa tetap bernapas, meski hanya setengah atau 1 sentimeter.

Kondisi ini mungkin tidak akan nyaman dan menyesakkan namun bisa membantu menjaga keselamatan kita.

Jangan mendorong

Reaksi berantai adalah salah satu sifat utama keramaian sehingga kita dianjurkan untuk tidak mendorong orang lain demi mendapatkan ruang.

Tindakan ini hanya akan memicu reaksi serupa, yang lebih kuat, dan membuat kondisi semakin buruk.

Sebaliknya, cobalah bertahan dengan mengikuti arus pergerakan massa dan tidak menambah tekanan dalam kerumunan.

Di saat-saat terburuk, kita mungkin akan mengalami beberapa gelombang dorong sekaligus yang disebut turbulensi massa.

Dalam momen seperti ini, pastikan tidak berada di titik dua gelombang massa bersilangan karena bisa sangat berbahaya akibat tekanan datang dari arah yang berlawanan.

Hindari dinding dan benda padat

Hindari dinding, benda padat atau hal lain yang bisa merintangi tubuh kita di kerumunan.

Ketika gelombang massa di kerumunan tidak terkontrol, ini bisa menjadi hantaman untuk tubuh dan berbahaya.

Belajar mendeteksi kepadatan kerumunan

Ilustrasi konsershutterstock Ilustrasi konser

Kepadatan yang terjadi di kerumunan massa sebenarnya bisa dihitung dengan rumus tertentu.

“Di bawah lima orang per meter persegi, tidak apa-apa. Mungkin tidak nyaman, tapi tidak apa-apa,” kata Mehdi.

Di atas enam orang per meter persegi maka kondisinya mulai berbahaya.

Namun jika sulit melakukan perhitungan tersebut, kita dianjurkan untuk merasakan kepadatan tersebut secara intuitif dengan tips berikut ini.

Jika kita merasa mulai bersentuhan di kedua bahu atau beberapa titik tubuh lain secara bersamaan dengan orang lain maka kepadatannya mungkin sudah melebihi batas.

“Jika Anda masih punya waktu dan bisa bergerak, pergilah. Itu sinyal alarm,” pesan Mehdi.

Jika kerumunan menjadi tidak aman, perhatikan orang lain

Perilaku membantu dan perilaku altruistik agak menular di keramaian, demikian pula untuk perilaku individualistis atau egois.

Jadi jika terjebak di kerumunan maka cobalah menyebarkan sikap positif dengan saling membantu.

Jika ini menyebar, itu menciptakan suasana yang positif dan membantu sehingga mencegah kondisi memburuk dengan cepat.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Berkaca #dari #Tragedi #Itaewon #Tips #Aman #Saat #Terjebak #Kerumunan #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: ItaewonkepadatanKerumunankerumunan massaMehdi Moussaïdtragedi itaewon
Previous Post

Penghentian “Berdendang Bergoyang” Agar Tragedi Kanjuruhan dan Itaewon Tak Terulang…

Next Post

Manfaat Kunyit untuk Meredakan Demam pada Anak di Bawah 1 Tahun

Next Post
Manfaat Kunyit untuk Meredakan Demam pada Anak di Bawah 1 Tahun

Manfaat Kunyit untuk Meredakan Demam pada Anak di Bawah 1 Tahun

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lifestyle

  • Lifestyle
Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya
Lifestyle

Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya

by admin
January 30, 2023
0

KOMPAS.com - Ada banyak sekali jenis tanaman hias berbunga di Indonesia, salah satunya, alamanda, tanaman yang identik dengan bunga besar...

Read more
Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

January 29, 2023
6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

January 28, 2023
Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

January 27, 2023
Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

January 26, 2023
  • Home
  • Iklan
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
sumberterpecaya.com

© 2020 sumberterpecaya.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2020 sumberterpecaya.com