sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Monday, March 27, 2023
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
sumberterpecaya.com
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Home Berita

Penghentian “Berdendang Bergoyang” Agar Tragedi Kanjuruhan dan Itaewon Tak Terulang…

by admin
October 31, 2022
in Berita, Megapolitan
0
Penghentian “Berdendang Bergoyang” Agar Tragedi Kanjuruhan dan Itaewon Tak Terulang…
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

JAKARTA, KOMPAS.com – Polisi akhirnya menghentikan Festival Musik “Bergoyang Berdendang” yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada Sabtu (29/10/2022) malam.

Tindakan itu dilakukan karena jumlah penonton yang melebihi kapasitas lokasi. Polisi khawatir penonton kehabisan napas saat berdesak-desakan di dalam kerumunan.

Akibatnya, pelaksanaan acara “Berdendang Bergoyang” hari ketiga yang sedianya berlangsung pada Minggu (30/10/2022) dibatalkan.

“Kegiatan Berdendang Bergoyang terpaksa kami hentikan karena over kapasitas dan membahayakan penonton,” kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin dalam keterangannya, Sabtu (29/10/2022) malam.

Polisi sebenarnya telah menegur panitia pada hari pertama ihwal kapasitas penonton yang kelebihan. Berdasarkan analisis kepolisian pada festival musik hari pertama, terdapat beberapa kekurangan yang mesti diperbaiki panitia pada hari kedua.

“Kami minta ditambah dua tenda kesehatan,” ujar Komarudin, Minggu (30/10/2022).

Selain itu, polisi melihat terjadi kelebihan kapasitas pada dua panggung di luar Istora Senayan, tempat berlangsungnya acara. Sekadar gambaran, terdapat lima panggung dalam festival musik Berdendang Bergoyang. Satu panggung berada di dalam Istora Senayan, sementara empat panggung lagi berada di luar.

“Kami minta dua panggung di luar ditutup, sehingga kami izinkan hanya satu panggung di dalam dan dua panggung di luar,” papar Komarudin. 

Terlebih, pada hari kedua pelaksanaan, terjadi kelebihan kapasitas sehingga banyak pengunjung yang pingsan akibat berdesak-desakan. Pada saat bersamaan, jumlah penonton semakin membeludak sehingga penonton saling dorong di salah satu akses masuk.

Situasi semakin kacau karena pengunjung yang telanjur membeli tiket menuntut panitia untuk mengembalikan uangnya lantaran mereka tidak bisa masuk ke area festival musik.

“Penonton dari luar pingin masuk Istora, terbentur dengan kondisi Istora yang tidak memungkinkan. Sangat-sangat tidak mungkin lagi untuk menambah jumlah penonton. Terjadi dorong-dorongan,” ucap Komarudin.

Polisi pun memutuskan untuk menutup gate lantaran kapasitas gedung tak mampu lagi menampung pengunjung yang membeludak. Dalam situasi berdesakan tersebut, sejumlah penonton pun jatuh pingsan. Mereka yang pingsan langsung ditangani oleh petugas medis.

“Sampai (Sabtu) pukul 20.00 WIB, jumlah penonton sudah lebih dari 21.000. Kami cek memang sangat penuh kondisi di Istora, dengan lay out panggung dan sebagainya,” ujar Komarudin.

Karena situasi tidak memungkinkan dan sangat membahayakan, polisi kemudian menghentikan acara Berdendang Bergoyang lebih awal. Pada hari kedua, pelaksanaannya hanya dibatasi sampai pukul 22.10 WIB.

Tak hanya itu, polisi juga memutuskan tidak mengizinkan panitia menggelar acara pada hari ketiga.

“Kegiatan Berdendang Bergoyang terpaksa kami hentikan karena over kapasitas dan membahayakan penonton,” kata Komarudin. “Saat ini (panitia) masih kami interogasi, status masih interogasi. Artinya dalam penyelidikan,” ujar Komarudin

Diapresiasi

Tindakan polisi menghentikan acara tersebut diapresiasi oleh anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim.

Ia menilai tindakan polisi menghentikan Festival Musik “Berdendang Bergoyang” merupakan aksi preventif agar kejadian seperti Tragedi Kanjuruhan di Malang Jawa Timur dan Tragedi Itaewon di Korea Selatan tidak terulang.

Dalam dua tragedi tersebut diketahui nyawa ratusan orang melayang karena kehabisan napas saat berdesakan di tengah kerumunan.

“Saya kira langkah yang diambil kepolisian sudah tepat menghentikan Festival Musik Berdendang Bergoyang jika ditemukan adanya over capacity. Tentunya kepolisian dalam hal ini telah berkoordinasi dengan pihak panitia,” kata Yusuf kepada Kompas.com, Minggu (30/10/2022).

Ia mengatakan acara Berdendang Bergoyang yang lokasinya kelebihan kapasitas tentunya akan membahayakan penonton bila tidak segera dihentikan. Sebabnya para penonton akan kehabisan napas saat berdesakan dalam kerumunan.

Hal tersebut sebagaimana yang terjadi di Tragedi Kanjuruhan dan Itaewon, di mana jatuh korban jiwa akibat orang saling berdesakan.

“Ketika dalam pantauan dideteksi ada kelebihan penonton yang akan dapat membahayakan keselamatan penonton, maka pencegahan dilakukan dengan menghentikan festival tersebut,” tutur Yusuf.

Ia pun meminta polisi memeriksa pihak penyelenggara terkait kelebihan kapasitas tersebut agar kejadian serupa tak terulang.

“Agar langkah-langkah selain penghentian bisa dilakukan lebih jauh untuk perbaikan dan bahkan meminta pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang membuat adanya kelebihan penonton,” lanjut dia.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Penghentian #Berdendang #Bergoyang #Agar #Tragedi #Kanjuruhan #dan #Itaewon #Tak #Terulang #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: Berdendang Bergoyangberdendang bergoyang dihentikan karena kelebihan kapasitasberdendang bergoyang disetop polisiberdendang bergoyang hari ketiga ditiadakanJakartareportasetragedi itaewonTragedi Kanjuruhan
Previous Post

Berdendang Bergoyang Festival, Penonton Pingsan dan Kericuhan di Pintu Masuk

Next Post

Berkaca dari Tragedi Itaewon, 8 Tips Aman Saat Terjebak Kerumunan

Next Post
Berkaca dari Tragedi Itaewon, 8 Tips Aman Saat Terjebak Kerumunan

Berkaca dari Tragedi Itaewon, 8 Tips Aman Saat Terjebak Kerumunan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lifestyle

  • Lifestyle
Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya
Lifestyle

Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya

by admin
January 30, 2023
0

KOMPAS.com - Ada banyak sekali jenis tanaman hias berbunga di Indonesia, salah satunya, alamanda, tanaman yang identik dengan bunga besar...

Read more
Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

January 29, 2023
6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

January 28, 2023
Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

January 27, 2023
Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

January 26, 2023
  • Home
  • Iklan
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
sumberterpecaya.com

© 2020 sumberterpecaya.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2020 sumberterpecaya.com