KOMPAS.com – Kalajengking bukanlah arachnida yang ramah. Meskipun ukurannya kecil, kalajengking adalah salah satu hewan yang paling ditakuti, karena memiliki bisa yang mematikan.
Semua spesies kalajengking memang memiliki racun, tetapi beberapa spesies jauh lebih berbahaya dan berbisa daripada yang lain. Mereka biasanya menetap di gurun.
Kalajengking tidak menggigit, melainkan menyengat. Arachnida ini menggunakan sengat di ekornya, terutama untuk menangkap dan melumpuhkan mangsanya.
Saat kalajengking menyengat korbannya, ia melepaskan racun yang memiliki campuran neurotoksin berbahaya, yang secara langsung dapat memengaruhi sistem saraf.
Kalajengking umumnya bukan jenis hewan yang secara aktif memulai serangan terhadap manusia, tetapi mereka menggunakan sengatnya sebagai mekanisme pertahanan saat merasa terganggu.
Tidak semua spesies kalajengking menyengat manusia. Beberapa spesies bahkan dipelihara sebagai hewan peliharaan karena memiliki racun yang lebih sedikit daripada yang lain.
Sengatan kalajengking sering diidentifikasi dengan menyaksikan kalajengking merangkak menjauh dari korban.
Sebagian besar insiden sengatan hanya menunjukkan tanda-tanda ringan, termasuk terasa panas, kemerahan, dan rasa sakit yang luar biasa di daerah sengatan.
Beberapa gejala sengatan ringan lainnya, termasuk mati rasa dan kesemutan di tempat sengatan dan pembengkakan kecil di sekitar area sengatan yang menyakitkan saat disentuh.
Kalajengking adalah salah satu hewan paling berbahaya bagi manusia, bahkan dilaporkan menyebabkan jumlah kematian manusia rata-rata 3.250 setiap tahun.
Namun sebenarnya, dari sekitar 2.000 spesies kalajengking, hanya 30 hingga 40 di antaranya mengandung racun yang dapat membunuh manusia.
Meski demikian, itu adalah jumlah yang sangat besar, dan hal terbaik yang harus dilakukan adalah menghindari semuanya.
Tingkat kandungan racun kalajengking tergantung pada spesiesnya, tetapi sangat penting untuk mendapatkan pertolongan medis setelah disengat kalajengking.
Meski mengandung racun, kalajengking tidak beracun untuk dimakan. Itulah mengapa, di beberapa Negara, kalajengking biasa dikonsumsi.
Jika ingin memakan kalajengking, penyengatnya harus dipotong terlebih dahulu. Sebab seringkali racun kalajengking diproduksi dan disimpan di dalam segmen ekornya, sehingga segmen tersebut perlu dihilangkan, karena dapat menyebabkan efek sengatan yang sama saat dimakan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Apakah #Sengatan #Kalajengking #Pasti #Beracun #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli