TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selesai mengeluarkan instruksi terkait penghentian sementara obat cair atau sirup di wilayah Tangsel.
Hal itu menyusul maraknya kasus gangguan ginjal akut misterius yang terjadi belakangan.
Warga pun diminta untuk tidak membeli obat tanpa resep dokter.
Menanggapi itu, warga bernama Nani (32) mengaku sudah membuang seluruh stok obat yang ia simpan selama ini, baik obat sirup atau cair maupun bentuk tablet,
Nani membuang obat tersebut karena membelinya bukan berdasarkan resep dokter.
“Sudah 3 bulan yang lalu terakhir dikasih sirup, obat yang masih ada stok saya buang-buang semua, soalnya takut,” ujar Nani di Serua Indah, Ciputat, Tangsel, Senin (24/10/2022).
Biasanya, stok obat itu dibeli Nani dari warung atau apotik terdekat. Tujuannya untuk berjaga-jaga apabila anak demam atau sakit sewaktu-waktu.
“Obat yang saya stok kemarin saya buang, enggak ada yang resep dokter,” jelas Nani.
Ia pun berupaya memberikan penanganan pertama terlebih dahulu terhadap anak yang sakit sebelum memutuskan untuk berobat ke dokter.
“Kalau panasnya anget-anget biasa, dikompres biasa aja, kalau misal panas tinggi baru ke dokter. Paling dia dikasih ASI dan minum air putih, lebih sering lagi nenennya,” pungkas Nani.
Dinas Kesehatan Kota Tangsel mengeluarkan surat edaran terkait penghentian sementara obat-obatan jenis sirup atau cair menyikapi maraknya kasus gangguan gijal akut misterius.
Dengan demikian, seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) tidak diizinkan untuk menjual obat tersebut hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Oleh karena itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar menganjurkan kepada orangtua agar sementara tidak memberikan obat-obatan kepada anak, terutama usia balita tanpa resep dokter.
“Orangtua yang memiliki anak terutama usia balita untuk sementara tidak mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran tenaga kesehatan yang kompeten,” ujar Allin, Senin.
Sebagai gantinya, anak bisa dirawat di rumah jika demam yang dialami merupakan gejala ringan.
Adapun tata cara pengobatan yang dilakukan yaitu dengan memberi minum yang cukup bagi anak, kompres badan anak dengan air hangat, dan mengenakan pakaian tipis pada anak yang demam.
Jika terdapat tanda-tanda bahaya, maka orangtua diminta untuk segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Apalagi jika anak tersebut mengalami gejala penurunan volume atau frekuensi urine.
“Jika keluhan tidak membaik dalam 2-3 hari, harap kembali berobat ke fasyankes untuk dilakukan deteksi dini gangguan ginjal akut atipikal,” jelas Allin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Obat #Sirup #Disetop #Sementara #Emakemak #Tangsel #Ini #Buang #Stok #Obat #Lama #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli