KOMPAS.com – Spesies baru kungkang dengan kepala mirip kelapa, Bradypus crinitus, telah terbukti keberadaannya di selatan Hutan Atlantik Brasil.
Namun, kenapa spesies ini baru ditemukan sekarang?
Keberadaannya dibantah
Dilansir dari IFL Science, Kamis (1/9/2022); sebetulnya keberadaan Bradypus crinitus sudah terdeteksi sejak abad ke-19.
Pada tahun 1811, para peneliti menemukan kungkang bersurai Bradypus torquatus di Hutan Atlantik Brasil. Kungkang ini dianggap satu-satunya spesies yang hidup di wilayah tersebut.
Lantas pada 1850, pakar zoologi John Edward Gray mengklaim telah menemukan spesies kedua di Hutan Atlantik Brasil yang dinamainya Bradypus crinitus.
Namun, klaim ini dibantah oleh para pakar taksonomi yang menyebut bahwa tidak ada yang namanya Bradypus crinitus.
Menurut mereka, spesimen yang dideskripsikan oleh Gray hanyalah Bradypus torquatus.
Akhirnya ditemukan
Studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of Mammalogy membuktikan bahwa klaim Gray rupanya benar.
Dalam studi ini, para peneliti melakukan analisis morfologi terhadap 24 kungkang bersurai. Sebagian berasal dari Bahia dan Sergipe yang berada di utara, sedangkan sisanya berasal dari Rio de Janeiro dan Espirito Santo yang berada di selatan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kungkang dari kedua wilayah memiliki morfologi berbeda. Kungkang yang berasal dari selatan memiliki tengkorak yang lebih rata, dagu yang lebih bulat dan tulang pipi yang lebih lebar.
Para peneliti lantas juga melakukan analisis genetika terhadap 55 kungkang bersurai, lagi-lagi dari utara dan selatan. Hasilnya jelas membuktikan bahwa keduanya adalah spesies berbeda dengan perbedaan “genetika yang substansial”.
Terdapat 86 langkah mutasi yang membedakan kedua spesies. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi percabangan genetika sekitar 4,24 juta tahun lalu atau pada Zaman Pliosen Awal.
Lewat hasil peneliti mendalam, kungkang yang berada di selatan Hutan Atlantik Brasil pun ditetapkan sebagai spesies berebda dengan nama ilmiah Bradypus crinitus.
Kemungkinan besar terancam punah
Lewat penemuan ini, para peneliti mengusulkan agar status kedua spesies kungkang, baik Bradypus crinitus maupun Bradypus torquatus, dikaji ulang.
Pasalnya, para peneliti melihat bahwa kedua spesies hidup di habitat yang sangat terfragmentasi dan dibatasi secara fisik oleh sungai Rio Doce.
Alhasil, populasi Bradypus crinitus yang berada di selatan akan sangat terbatas pada sebuah “wilayah perlindungan kecil dengan iklim yang stabil”.
Jika terus-terusan seperti ini, Bradypus crinitus dikhawatirkan akan mengalami pembatasan aliran genetik yang berujung pada kepunahan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Spesies #Baru #Kungkang #Berkepala #Mirip #Kelapa #Sempat #Dikira #Tidak #Ada #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli