JAKARTA, KOMPAS.com – Seluruh ponsel tim jaksa penuntut umum dari Kejaksaan Agung (Kejagung) yang ditugaskan untuk menangani dakwaan Ferdy Sambo dan 4 tersangka lain dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J bakal disadap.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi Kejaksaan RI Barita Simanjuntak dalam program Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Rabu (28/9/2022).
“Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) juga telah menginstruksikan semua sarana komunikasi dari tim jaksa yang 30 orang itu dilakukan penyadapan dan monitoring,” kata Barita.
Menurut Barita, keputusan Jampidum untuk mengawasi percakapan tim jaksa penuntut umum yang menangani perkara itu adalah untuk menghindari upaya pihak lain untuk mempengaruhi proses penuntutan perkara kelima terdakwa.
Barita mengatakan, sebelum proses pelimpahan tahap 2 dari penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, para jaksa penuntut umum dari Kejagung disebut sudah mempersiapkan poin-poin penting dari perkara untuk menguatkan dakwaan.
Sebelumnya, Kejagung direncakan akan mengumumkan status kelengkapan berkas perkara para tersangka pembunuhan berencana Brigadir J pada sore hari ini.
“Kita lihat besok (hari ini),” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana saat dikonfirmasi, Selasa (27/9/2022).
Ketut juga menyampaikan pengumuman terkait perkembangan berkas perkara Ferdy Sambo dan tersangka lainnya akan digelar pada pukul 15.00 WIB hari ini.
“Doorstop dengan topik mengenai perkembangan terkini perkara Tersangka FS dkk,” ujarnya.
Sebagai informasi, jika berkas perkara dinyatakan lengkap atau P21, maka Polri akan melanjutkan dengan pelimpahan barang bukti dan tersangka (tahap II).
Selanjutnya, Jaksa Penuntut Umum akan membuat surat dakwaan dan perkara di sidangkan di pengadilan.
Diketahui, saat ini berkas perkara pembunuhan berencana dengan tersangka Ferdy Sambo, Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka RR atau Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, dan Putri Candrawathi sudah dilimpahkan (tahap I) oleh Bareskrim ke Kejagung.
Terhadap lima tersangka itu diduga melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 KUHP.
Selain itu, pelimpahan berkas perkara (tahap I) dengan 7 tersangka terkait kasus obstruction of justice atau menghalangi penyidikan kasus Brigadir J juga telah diterima Kejagung.
Ketujuh tersangka itu, yakni Ferdy Sambo, Baiquni Wibowo, Chuck Putranto, Arif Rahman Arifin, Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, dan Irfan Widyanto. Mereka disangkakan melanggar Pasal 49 jo Pasal 33 dan/atau Pasal 48 ayat 1 jo Pasal 32 ayat (1) Nomor 19 Tahun 2016 UU ITE.
Selain itu, mereka juga dijerat Pasal 55 ayat (1) dan/atau Pasal 221 ayat (1) ke-2 dan/atau Pasal 233 KUHP.
(Penulis : Rahel Narda Chaterine | Editor : Novianti Setuningsih)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Cegah #Masuk #Angin #Ponsel #Tim #Jaksa #Kasus #Sambo #dkk #Bakal #Disadap #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli