KOMPAS.com – Matcha berasal dari tanaman Camellia sinensis. Sebelum tanaman teh dipanen, petani menutupnya selama 20 hingga 30 hari untuk melindungi dari sinar matahari langsung.
Teknik ini meningkatkan produksi asam amino dan memberi tanaman warna hijau yang lebih gelap.
Setelah panen, batang dan daun digiling menjadi bubuk yang menjadi matcha.
Dikutip dari Verywell Fit, dengan proses ini, kandungan kafein dan antioksidan dalam matcha lebih tinggi daripada teh hijau.
Manfaat antioksidan dalam match
Matcha kaya akan katekin, salah satu senyawa tanaman dalam teh yang bertindak sebagai antioksidan alami.
Dilansir dari Healthline, antioksidan dalam matcha membantu menstabilkan radikal bebas berbahaya, yaitu senyawa yang dapat merusak sel dan menyebabkan penyakit kronis.
Saat menambahkan bubuk matcha ke air panas untuk membuat teh, teh mengandung semua nutrisi dari seluruh daun.
Dengan demikian, teh cenderung memiliki lebih banyak katekin dan antioksidan daripada hanya seduhan daun teh hijau dalam air biasa.
Bahkan, menurut satu perkiraan, jumlah katekin tertentu dalam matcha mencapai 137 kali lebih banyak daripada jenis teh hijau lainnya.
Satu studi menunjukkan bahwa memberi tikus suplemen matcha dapat mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas dan meningkatkan aktivitas antioksidan.
Dengan demikian, memasukkan matcha dalam pola makan harian dapat meningkatkan asupan antioksidan, yang dapat membantu mencegah kerusakan sel dan bahkan menurunkan risiko beberapa penyakit kronis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Manfaat #Antioksidan #dalam #Matcha #untuk #Kesehatan #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli