KOMPAS.com – Untuk pertama kalinya, Rafflesia arnoldi R.Br mekar di luar habitatnya di hutan Bengkulu, yakni di Kebun Raya Bogor. Bunga Padma Raksasa ini ternyata tak hanya tanaman endemik Sumatera, tetapi juga tumbuh di Kalimantan.
Upaya konservasi Rafflesia arnoldi R.Br ini di luar habitatnya di Bengkulu, telah dimulai sejak bunga parasit tersebut kali pertama ditemukan pada tahun 1818.
Namun, upaya para peneliti untuk menumbuhkan Rafflesia arnoldi sulit terwujud. Hingga pada tahun 2004, dimulailah budidaya Rafflesia arnoldi berasal dari Bengkulu itu di Kebun Raya Bogor.
Setelah 16 tahun, pada 12 September 2022, bunga Rafflesia arnoldi R.Br akhirnya mekar untuk pertama kalinya di Kebun Raya Bogor.
Menurut Periset dan Kurator Koleksi Rafflesia di Kebun Raya Bogor, Sofi Mursidawati, upaya pelestarian padma raksasa tersebut tidak mudah dilakukan.
Pasalnya, riset untuk membuat ekosistem dan replikasi habitat Rafflesia arnoldi di hutan Bengkulu untuk dibuat di Kebun Raya Bogor menghadapi berbagai tantangan.
Rafflesia arnoldi tak hanya endemik Sumatera
Bunga Rafflesia arnoldi, pertama kali ditemukan di hutan Bengkulu oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr Joseph Arnold yang sedang dalam ekspedisi yang dilakukan Thomas Stanford Raffles.
Kendati habitat Rafflesia arnoldi ditemukan di belantara hutan Bengkulu, namun ternyata bunga parasit raksasa itu tak hanya spesies tanaman endemik dari Sumatera.
Rafflesia arnoldi R.Br tidak hanya tumbuh di Sumatera, tetapi juga diketahui tumbuh di hutan Kalimantan.
Padma raksasa asal Indonesia, Rafflesia arnoldi bunga endemik Sumatera dan Kalimantan ini merupakan spesies unik dan langka.
Sebab, spesies bunga parasit ini merupakan yang terbesar dibandingkan spesies Rafflesia lainnya, dengan diameter bunga yang dapat mencapai lebih dari 100 Cm.
Menurut Royal Botanic Gardens Kew, Rafflesia arnoldi R.Br adalah tumbuhan holoparasit yang dapat mekar sangat lama di habitat aslinya yakni di lingkungan hutan tropis yang basah.
Sofi mengungkapkan, di habitat aslinya di hutan Bengkulu, Rafflesia arnoldi ini sering terkena hujan.
Namun, saat dibudidayakan di Kebun Raya Bogor, tingginya curah hujan dan intensitas hujan yang turun di Kota Hujan tak dapat mendukung kehidupan bunga parasit tersebut, sehingga bunga Rafflesia arnoldi di Kebun Raya Bogor hanya dapat mekar selama 3-4 hari.
Lebih lanjut Sofi mengatakan, Rafflesia arnoldi adalah bunga parasit raksasa yang langka dan unik yang hanya dimiliki Indonesia.
Indonesia adalah negara dengan kekayaan keanekaragaman bunga Rafflesia atau bunga parasit di dunia, imbuh Sofi.
Bunga Rafflesia yang masih satu marga, kata Sofi, tidak hanya ada di Indonesia, tetapi juga tumbuh di hutan-hutan tropis Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia dan Filipina.
Sofi mengatakan bahwa jenis bunga Rafflesia atau bunga parasit di Indonesia sangatlah banyak.
Di Sumatera ada sekitar 11 jenis bunga Rafflesia, sedangkan di Pulau Jawa ada tiga jenis bunga Rafflesia, dan diperkirakan ada 4-5 jenis Rafflesia di Kalimantan.
Kesemua bunga parasit yang dimiliki Indonesia tersebut merupakan spesies langka, sekali pun di habitatnya tanaman tersebut sangat spesifik, imbuh Sofi.
“Namun, (bunga Rafflesia) yang ukurannya spektakuler, dengan diameter sampai 100 Cm, adalah spesies Rafflesia yang ada di Bengkulu dan memang pusat keanekaragamannya ada di Indonesia,” jelas Sofi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Rafflesia #Arnoldi #Tak #Hanya #Endemik #Sumatera #Bunga #Ini #Juga #Tumbuh #Hutan #Kalimantan #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli