sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Friday, March 24, 2023
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
sumberterpecaya.com
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Home Sains

Sindrom Genetik Langka Ditemukan di Kerangka Berusia 1000 Tahun

by admin
August 30, 2022
in Sains
0
Sindrom Genetik Langka Ditemukan di Kerangka Berusia 1000 Tahun
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

KOMPAS.com – Sebuah temuan menarik diungkap oleh peneliti. Mereka berhasil menemukan keberadaan sindrom genetik langka yang disebut sindrom Klinefelter di kerangka manusia berusia 1000 tahun yang digali dari sebuah situs arkeologi di Portugal.

Temuan sindrom genetik langka pada kerangka manusia berusia ribuan tahun ini pun menjadi temuan yang tertua.

Sindrom Klinefelter memang langka karena hanya terjadi pada sekitar satu dari setiap seribu kelahiran bayi laki-laki, di mana kondisi individu yang dilahirkan dengan salinan ekstra dari kromosom X menghasilkan kombinasi XXY.

Meski sering tak menimbulkan gejala yang jelas, laki-laki dengan kondisi ini biasanya memiliki tubuh tinggi, dengan pinggul lebar dan rambut tubuh jarang.

Kondisi sindrom genetik yang langka ini juga telah dikaitkan dengan infertilitas, dorongan seks yang lebih rendah, dan sedikit peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Namun berkat penemuan terbaru, itu akan membantu para ahli memetakan prevalansi sindrom Klinefelter selama berabad-abad.

Dikutip dari Science Alert, Selasa (30/8/2022) dalam studi ini peneliti melakukan pendekatan multidisiplin yang mencakup data genetik, statistik, arkeologi, dan antropologis untuk mencapai diagnosis.

Setelah peneliti melakukan uji radiokarbon, tim kemudian melakukan analisis DNA. Bagian dari analisis itu melibatkan pemetaan fragmen kromosom X dan Y secara komputasi ke referensi genom manusia.

“Kami langsung bersemangat saat pertama kali melihat hasilnya. Namun DNA purba sering terdegradasi dan berkualitas rendah sehingga kami awalnya harus berhati-hati,” ungkap Joao Teixeira, ahli biologi dari Australian National University dalam studi tentang temuan sindrom genetik langka pada kerangka tersebut.

“Mengingat keadaan DNA yang rapuh, kami mengembangkan metode statistik baru yang dapat mempertimbangkan karakteristik DNA purba dan pengamatan kami untuk mengonfirmasi diagnosis,” kata Teixeira.

Hasilnya, peneliti berhasil menemukan keberadaan sindrom Klinefelter pada kerangka. Namun tak hanya itu saja, kerangka berhasil mengungkap pula karakteristik yang konsisten dari sindrom Klinefelter seperti tinggi badan yang di atas rata-rata, pinggul lebih lebar dari rata-rata, dan ketidaksejajaran rahang dan gigi.

Lebih lanjut, kerangka tersebut terpelihara dengan baik. Peneliti melaporkan bahwa kerangka diambil dari situs Torre Velha di timur laut Portugal.

Kerangka kemungkinan milik seorang pria dewasa berusia lebih dari 25 tahun pada saat meninggal. Pria juga memiliki tinggi 180 Cm.

Sindrom Klinefelter awalnya diidentifikasi pada tahun 1942 namun tak ada kasus kuno yang sebelumnya telah didokumentasikan.

Hal ini pun membuat terbaru sebagai kasus paling awal yang tercatat sekaligus menawarkan beberapa petunjuk untuk membantu para ahli agar lebih memahaminya.

Peneliti juga ingin menekankan betapa pentingnya menggunakan ilmu disiplin yang berbeda untuk mengetahui bahwa kerangka memang merupakan orang dengan sindrom Klinefelter.

“Dalam beberapa tahun terakhir, DNA purba membantu menulis ulang sejarah populasi manusia di seluruh dunia,” papar Bastien Llamas, ahli paleogenetik dari University of Adelaide di Australia.

Dan studi terbaru ini pun sekarang bisa menjadi sumber yang berharga untuk penelitian biomedis dan bidang kedokteran evolusi.

Temuan kerangka berusia 1.000 tahun dengan sindrom genetik langka ini telah dipublikasikan di jurnal The Lancet.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Sindrom #Genetik #Langka #Ditemukan #Kerangka #Berusia #Tahun #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: Australiakerangka manusiapenelitiSindrom Genetik LangkaSindrom Genetik Langka Ditemukan di Kerangkasindrom genetik langka ditemukan pada kerangka berusia 1.000 tahunsindrom Klinefelter
Previous Post

Kelebihan Teknologi Mesin Dual VVT-i pada Mobil Daihatsu

Next Post

Menunda Seks Lebih Memuaskan Kualitas Hubungan

Next Post
Menunda Seks Lebih Memuaskan Kualitas Hubungan

Menunda Seks Lebih Memuaskan Kualitas Hubungan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lifestyle

  • Lifestyle
Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya
Lifestyle

Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya

by admin
January 30, 2023
0

KOMPAS.com - Ada banyak sekali jenis tanaman hias berbunga di Indonesia, salah satunya, alamanda, tanaman yang identik dengan bunga besar...

Read more
Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

January 29, 2023
6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

January 28, 2023
Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

January 27, 2023
Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

January 26, 2023
  • Home
  • Iklan
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
sumberterpecaya.com

© 2020 sumberterpecaya.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2020 sumberterpecaya.com