sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Friday, March 24, 2023
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
sumberterpecaya.com
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Home Sains

Dampak Aktivitas Matahari bagi Indonesia Berisiko Rendah, Ini Penjelasan BRIN

by admin
August 13, 2022
in Sains
0
Dampak Aktivitas Matahari bagi Indonesia Berisiko Rendah, Ini Penjelasan BRIN
155
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

KOMPAS.com – Badai Matahari adalah salah satu aktivitas rutin dari bintang pusat Tata Surya kita. Kendati demikian, menurut ahli, dampak aktivitas Matahari tersebut berisiko rendah bagi Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Peneliti di Pusat Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Johan Muhammad. Ia memastikan dampak aktivitas Matahari berisiko rendah bagi Indonesia.

Johan menambahkan bahwa dampak aktivitas Matahari, seperti badai Matahari, yang didapat tidak sebesar daerah yang berada di lintang tinggi seperti di sekitar kutub Bumi. Sebab, letak Indonesia yang berada di khatulistiwa.

“Aktivitas Matahari secara langsung mengubah kerapatan dan tekanan plasma di medium antarplanet dan ionosfer, serta meningkatkan tekanan magnetik pada magnetosfer Bumi,” terang Johan dilansir dari laman resmi BRIN, Kamis (11/8/2022).

Kendati begitu, bukan berarti Indonesia bebas dari dampak badai Matahari. Sebab, aktivitas Matahari dapat menyebabkan berbagai sinyal gelombang elektromagnetik yang biasa dimanfaatkan untuk komunikasi.

Peralatan navigasi juga dapat terganggu saat terjadi yang ekstrem. Di samping itu, Matahari yang merupakan pusat Tata Surya memiliki pengaruh terhadap cuaca antariksa.

Adapun cuaca antariksa atau cuaca luar angkasa adalah keadaan di lingkungan antariksa antara Matahari dan Bumi yang meliputi kondisi Matahari, medium antarplanet, atmosfer atas Bumi (ionosfer), dan selubung magnet Bumi (magnetosfer).

“Seperti halnya cuaca di Bumi, cuaca antariksa bersifat dinamis dan sangat bergantung pada aktivitas Matahari,” ungkap Johan.

Ia memaparkan, Matahari secara rutin melepaskan energi dalam bentuk radiasi. Beberapa aktivitas Matahari yang berpengaruh besar terhadap kondisi cuaca antariksa di antaranya termasuk flare, lontaran massa korona atau coronal mass ejection (CME), dan angin surya.

Sementara, akan banyak berdampak pada gangguan sinyal radio frekuensi tinggi (HF), hingga navigasi berbasis satelit.

“Di Indonesia, cuaca antariksa akibat aktivitas Matahari dapat mengganggu komunikasi antar pengguna radio HF dan mengurangi akurasi penentuan posisi navigasi berbasis satelit, seperti GPS,” imbuhnya.

NASA Space Place Matahari adalah pusat bagi Tata Surya.

Dampak aktivitas Matahari berupa badai Matahari akan sangat mempengaruhi cuaca antariksa atau cuaca luar angkasa. 

Terutama kini, semakin tingginya ketergantungan masyarakat terhadap teknologi satelit dan jaringan ekonomi global, maka gangguan pada satelit dan jaringan kelistrikan di wilayah lintang tinggi seperti kutub akibat cuaca antariksa, dinilai dapat berpengaruh terhadap kehidupan secara tidak langsung.

Hoaks kiamat badai Matahari

Johan menepis adanya kabar yang beredar bahwa telah terjadi kiamat badai Matahari. Menurutnya, istilah tersebut keliru dan perlu diluruskan.

“Tidak ada istilah seperti itu di kalangan masyarakat ilmiah. Kita telah hidup lama berdampingan dengan cuaca antariksa. Aktivitas matahari rutin terjadi. Yang perlu kita pahami adalah bagaimana prosesnya dan memitigasi dampak negatifnya semampu kita,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia berkata, BRIN hadir untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak panik dan tidak mudah termakan hoaks yang beredar berkaitan dengan badai Matahari.

“Matahari memiliki siklus sekitar 11 tahun sekali. Siklus ini sifatnya tidak selalu sama di setiap saat. Terkadang, Matahari sangat aktif melepaskan energi eksplosif, sementara di periode lainnya Matahari bersikap sangat tenang,” ucap Johan.

Siklus 11 tahunan ini telah dikenal lama oleh manusia. Setidaknya, keberadaan siklus matahari telah terdokumentasi sejak abad ke-18.

Saat ini, kita sedang berada di awal siklus ke-25 yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2024 hingga 2025 mendatang.

Ilustrasi radiasi matahari menjadi penyebab terbentuknya nanopartikel besi di Bulan. Studi baru ungkap bukti radiasi matahari memecah partikel besi di satelit Bumi.SHUTTERSTOCK/Lia Koltyrina Ilustrasi radiasi matahari menjadi penyebab terbentuknya nanopartikel besi di Bulan. Studi baru ungkap bukti radiasi matahari memecah partikel besi di satelit Bumi.

Aktivitas Matahari diperkirakan akan meningkat dengan frekuensi kejadian flare, maupun lontaran massa korona yang juga bertambah.

Informasi aktivitas Matahari dan cuaca luar angkasa

Masyarakat yang tertarik untuk mengetahui kondisi terkini cuaca antariksa, dapat melakukan pemantauan melalui situs penyedia layanan informasi cuaca luar angkasa di internet.

BRIN turut menyediakan layanan informasi melalui situs Space Weather Information and Forecast Services (SWIFtS) di laman http://swifts.brin.go.id/.

“Masyarakat dapat menemukan informasi mengenai aktivitas Matahari yang terjadi dalam 24 jam terakhir, serta kondisi geomagnet dan ionosfer global serta regional wilayah Indonesia,” kata Johan.

Data-data yang disampaikan dalam SWIFtS merupakan rangkuman dari hasil pengamatan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan dunia, serta pengamatan dari antariksa.

SWIFtS juga telah dilengkapi dua Bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris untuk memfasilitasi pembaca dari Indonesia dan mancanegara.

“Masyarakat juga dapat mengetahui prediksi cuaca antariksa dalam 24 jam mendatang berdasarkan hasil analisis para peneliti di Pusat Riset Antariksa BRIN,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Dampak #Aktivitas #Matahari #bagi #Indonesia #Berisiko #Rendah #Ini #Penjelasan #BRIN #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: ahliaktivitas Matahariantariksabadai mataharicuaca antariksacuaca luar angkasadampak aktivitas matahari bagi Indonesiadampak badai mataharihoaksIndonesiakhatulistiwaMatahari
Previous Post

Partai Pelita Optimistis Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024

Next Post

Daftar Harga HP Xiaomi dan Poco Terbaru per Agustus 2022

Next Post
Daftar Harga HP Xiaomi dan Poco Terbaru per Agustus 2022

Daftar Harga HP Xiaomi dan Poco Terbaru per Agustus 2022

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lifestyle

  • Lifestyle
Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya
Lifestyle

Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya

by admin
January 30, 2023
0

KOMPAS.com - Ada banyak sekali jenis tanaman hias berbunga di Indonesia, salah satunya, alamanda, tanaman yang identik dengan bunga besar...

Read more
Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

January 29, 2023
6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

January 28, 2023
Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

January 27, 2023
Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

January 26, 2023
  • Home
  • Iklan
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
sumberterpecaya.com

© 2020 sumberterpecaya.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2020 sumberterpecaya.com