KOMPAS.com – Hari raya Idul Adha selalu identik dengan sajian berbahan dasar daging, entah itu daging sapi atau kambing.
Daging sapi dan kambing diketahui kaya akan nutrisi, termasuk protein yang berperan penting terhadap pembentukan otot dan fungsi otak.
Daging merah juga mengandung zat besi yang berkontribusi membentuk sel darah merah di dalam tubuh.
Tetapi perlu diingat, dalam daging merah terkandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL).
Jika kita terlalu banyak mengonsumsi daging merah selama hari Idul Adha, sejumlah risiko penyakit akan meningkat, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.
Agar tidak mengalami gangguan kesehatan, simak beberapa tips aman menyantap daging di hari raya Idul Adha.
1. Memilih daging yang tepat
Pertama-tama, pilihlah bagian daging yang bebas lemak atau hanya mengandung sedikit lemak.
Paha atas termasuk salah satu bagian daging dengan kandungan lemak paling sedikit.
Sementara itu, jika kita melihat serat bergaris putih atau gajih pada daging yang masih mentah, buang bagian tersebut.
Bagi yang memiliki masalah kolesterol tinggi, dianjurkan untuk menghindari jeroan seperti usus, limpa, ati, atau babat karena semua bagian itu mengandung kolesterol yang lebih tinggi ketimbang daging.
2. Mencuci daging sampai bersih
Sebelum daging kurban disimpan atau dimasak, daging perlu dicuci sampai bersih dengan air mengalir.
Tujuannya, agar kita tidak terpapar kontaminasi kuman yang bisa memicu gangguan kesehatan seperti diare.
Pada daging yang disimpan, bukan langsung dimasak, pastikan daging sudah dalam kondisi kering dan tidak ada sisa air bekas pencucian.
3. Dibagi beberapa porsi
Mengonsumsi daging kurban sebaiknya dibagi beberapa porsi. Ambil daging secukupnya untuk diolah, sedangkan sisa daging disimpan di kulkas.
Biasanya, daging kurban bisa bertahan hingga tiga hari di kulkas, dan tiga bulan di freezer.
4. Memasak dengan metode yang aman
Ada beberapa pilihan dalam mengolah daging, yakni direbus, dipanggang, dibakar, dijadikan daging asap, atau dihaluskan untuk dibuat menjadi makanan seperti bakso.
Ahli gizi menganjurkan agar daging direbus. Selain lebih sehat dan enak, bau daging akan hilang ketika direbus.
Metode pengolahan lain, seperti membakar daging bisa meningkatkan kadar zat karsinogenik dalam tubuh. Senyawa ini diketahui dapat memicu penyakit kanker.
Hindari menggoreng daging atau menambahkan santan terlalu banyak pada daging, karena makanan ini akan meningkatkan kandungan kolesterol jahat (LDL).
5. Memakai bumbu alami
Cermati penggunaan bumbu ketika mengolah daging kurban. Kita dapat memilih bumbu yang alami, termasuk daun-daunan, bawang, rempah untuk memberikan asupan fitonutrien yang baik bagi tubuh.
Fitonutrien merupakan senyawa alami dari tumbuhan yang merangsang enzim di dalam tubuh untuk mencegah penyakit.
Batasi penggunaan bumbu kemasan siap saji seperti garam, lemak, santan, kecap, atau gula.
6. Tambahkan sayuran dan buah-buahan
Perhatikan asupan daging dan imbangi dengan asupan sayuran dan buah-buahan sebagai makanan pendamping atau penutup.
Tidak hanya mengandung serat tinggi, sayuran dan buah-buahan juga berfungsi mengurangi efek samping akibat konsumsi daging yang berlebihan.
7. Membatasi konsumsi daging
Disarankan untuk membatasi konsumsi daging sebanyak 3-4 porsi saja dalam sehari. Angka itu setara dengan 120-140 gram daging sapi atau kambing.
Asupan daging merah yang terlalu banyak dapat menimbulkan mual dan pusing, serta berisiko menyebabkan hipertensi, obesitas, asam urat, dan kolesterol tinggi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Idul #Adha #Tiba #Simak #Cara #Sehat #Menyantap #Daging #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli