sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Thursday, July 7, 2022
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
sumberterpecaya.com
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Home Sains

Peneliti Suntikkan Virus Pembunuh Kanker untuk Pertama Kalinya pada Manusia

by admin
May 25, 2022
in Sains
0
Peneliti Suntikkan Virus Pembunuh Kanker untuk Pertama Kalinya pada Manusia
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

KOMPAS.com – Sekelompok peneliti telah melakukan percobaan, dengan menyuntikkan virus pembunuh sel kanker pada manusia.

Hal ini diharapkan dapat memberikan metode perawatan terbaru, untuk melawan sel-sel tumor dan kanker pada pasien.

Peneliti di pusat penelitian dan perawatan kanker City of Hope di Los Angeles, bekerja sama dengan perusahaan biotek yang berbasis di Australia Imugene, melakukan uji klinis obat tersebut pada manusia untuk pertama kalinya.

Tim peneliti menamakan obat injeksi itu sebagai CF33-hNIS atau Vaxinia, yakni virus onkolitik yang telah dimodifikasi secara genetik, dan dirancang untuk menginfeksi sekaligus membunuh sel kanker.

Virus pembunuh kanker ini, disebut dapat memisahkan sel yang sehat ketika disuntikkan ke dalam tubuh.

Dalam kasus CF33-hNIS, virus yang sudah dimodifikasi bekerja dengan memasuki sel kemudian menggandakan dirinya sendiri.

Sel yang terinfeksi akan “meledak” dan melepaskan ribuan partikel virus baru yang bertindak sebagai antigen, sehingga dapat merangsang sistem kekebalan untuk menyerang sel kanker.

Seperti dilansir dari Science Alert, Senin (23/5/2022) dalam studi menggunakan hewan, para peneliti membuktikan virus memanfaatkan sistem kekebalan dengan berburu, lalu menghancurkan sel kanker.

“Penelitian kami sebelumnya menunjukkan bahwa virus onkolitik dapat merangsang sistem kekebalan untuk merespon dan membunuh kanker, serta merangsang sistem kekebalan untuk lebih responsif terhadap imunoterapi lainnya,” papar ahli onkologi City of Hope yang juga peneliti utama, Daneng Li.

Ia meyakini, bahwa CF33-hNIS berpotensi untuk meningkatkan pengobatan yang lebih optimal bagi para pasien kanker.

Li menjelaskan, uji coba tahap pertama ini berfokus pada keamanan serta tingkat toleransi obat, terhadap manusia.

 

Para peneliti menargetkan untuk meneliti 100 orang pasien berusia dewasa, dengan tumor padat stadium awal atau lanjut yang minimal sudah mendapatkan dua lini pengobatan standar.

Selanjutnya, peserta penelitian akan menerima suntikan dosis rendah melalui injeksi langsung atau intravena.

Jika berhasil dan CF33-hNIS dianggap aman serta dapat ditoleransi dengan baik, maka akan dilakukan pengujian lainnya.

Obat ini akan dipasangkan dengan pembrolizumab, pengobatan antibodi yang digunakan dalam imunoterapi kanker.

Selain itu, peneliti akan menganalisis seberapa baik obat tersebut dapat diterima oleh pasien, mencatat frekuensi dan tingkat keparahan efek samping, meupun melihat seberapa baik efektivitas obat ketika dosisnya ditingkatkan.

Sayangnya, uji coba diperkirakan akan memakan waktu selama dua tahun untuk mengetahui hasil akhirnya dengan lebih rinci.

Apabila hasilnya baik, maka tidak menutup kemungkinan penyuntikan virus pembunuh kanker dapat melawan penyakit, yang menyebabkan banyak kematian.

“Virus onkolitik melatih sistem kekebalan untuk menargetkan sel kanker tertentu,” kata ahli onkologi bedah, Susanne Warner.

Artinya, jika sel kanker serupa mencoba untuk tumbuh kembali, sistem kekebalan akan siap untuk membunuhnya.

Para peneliti belum mengetahui secara pasti, apakah CF33-hNIS memiliki efektivitas yang sama pada semua orang.

Namun, bila terbukti demikian maka pengobatan itu akan menjadi terapi virus onkolitik kedua yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk kanker.

Sebelumnya, obat Talimogene laherparepvec (T -VEC) yang merupakan modifikasi dari virus herpes simpleks, sudah digunakan dalam pengobatan melanoma atau kanker kulit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Peneliti #Suntikkan #Virus #Pembunuh #Kanker #untuk #Pertama #Kalinya #pada #Manusia #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: -kankerLos Angelesobat kankerPeneliti Suntikkan Virus Pembunuh Kanker untuk Pertama Kalinyapengobatan kankertumorvirusvirus pembunuh kanker
Previous Post

Cegah Hepatitis Akut Misterius pada Anak, Terapkan Hidup Bersih

Next Post

Projo Bakal Dukung Jika Jokowi Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?

Next Post
Projo Bakal Dukung Jika Jokowi Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?

Projo Bakal Dukung Jika Jokowi Usung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lifestyle

  • Lifestyle
Ingat Lagi Cara Mencegah Jerawat Akibat Penggunaan Masker
Lifestyle

Ingat Lagi Cara Mencegah Jerawat Akibat Penggunaan Masker

by admin
July 7, 2022
0

KOMPAS.com - Jerawat yang muncul akibat pemakaian masker wajah biasa disebut . Kondisi itu sebetulnya terbilang normal, karena masker berfungsi...

Read more
Koleksi SuperOcean Baru dari Breitling, Mengenang Warisan Perusahaan

Koleksi SuperOcean Baru dari Breitling, Mengenang Warisan Perusahaan

July 6, 2022
Make Up Flawless Raisa meski Berkeringat Main Badminton, Ini Triknya

Make Up Flawless Raisa meski Berkeringat Main Badminton, Ini Triknya

July 5, 2022
Balita Tak Mau Makan Sayur? Coba Beberapa Trik Sederhana Ini

Balita Tak Mau Makan Sayur? Coba Beberapa Trik Sederhana Ini

July 4, 2022
Perempuan Memiliki Cara Berbeda saat Berselingkuh, Benarkah?

Perempuan Memiliki Cara Berbeda saat Berselingkuh, Benarkah?

July 3, 2022
  • Home
  • Iklan
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
sumberterpecaya.com

© 2020 sumberterpecaya.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2020 sumberterpecaya.com