sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Saturday, February 4, 2023
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
sumberterpecaya.com
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Home Berita

Fakta-fakta soal Hepatitis Akut: Kasus di Indonesia, Penyebab, hingga Antisipasi

by admin
May 10, 2022
in Berita, Nasional
0
Fakta-fakta soal Hepatitis Akut: Kasus di Indonesia, Penyebab, hingga Antisipasi
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus hepatitis akut misterius belakangan ditemukan di berbagai belahan dunia.

Beberapa negara di Eropa, Amerika, Pasifik Barat, hingga Asia Tenggara melaporkan temuan kasus yang umumnya menyerang anak usia di bawah 16 tahun itu. Kasus ini pun telah ditemukan di Indonesia.

Hingga kini, belum dapat dipastikan penyebab penyakit misterius tersebut. Namun demikian, para orang tua harus waspada mengingat penyakit ini diduga telah menyebabkan sejumlah anak meninggal dunia.

Berikut fakta-fakta tentang penyakit hepatitis akut.

Kasus di Indonesia

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, outbreak hepatitis akut pertama kali terjadi pada 23 April 2022 di Eropa.

Selanjutnya, 27 April 2022, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengumumkan penyakit misterius ini sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Merespons hal itu, pemerintah Indonesia langsung mengeluarkan surat edaran agar semua rumah sakit dan Dinas Kesehatan melakukan surveilans dan pemantauan terhadap kasus ini.

Empat hari setelahnya atau 1 Mei 2022, ditemukan 3 kasus hepatitis akut di Jakarta.

Rupanya, kasus terus bertambah. Hingga Senin (9/5/2022), Kemenkes mencatat, setidaknya ada 15 kasus hepatitis akut di tanah air.

Penyakit ini umumnya terjadi pada anak usia di bawah 16 tahun, utamanya di bawah 5 tahun.

“Sampai hari ini kondisi di Indonesia ada 15 kasus,” kata Menkes Budi dalam konferensi pers daring, Selasa.

Sejumlah daerah pun melaporkan kasus kematian anak yang diduga akibat hepatitis akut. Kasus kematian itu ditemukan di DKI Jakarta, Kabupaten Tulungagung di Jawa Timur, hingga Kabupaten Solok di Sumatera Barat.

Menurut Budi, hingga kini kasus hepatitis akut terbanyak ditemukan di Inggris yakni 115 kasus, lalu Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat.

Virus misterius

Budi mengatakan, Kemenkes telah berkoodrinasi dan berdiksusi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat serta Inggris mengenai penyakit hepatitis akut.

Hasilnya, hingga saat ini belum diketahui secara pasti virus penyebab penyakit mematikan ini.

“Kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini,” ujarnya.

Meski demikian, kata Budi, saat ini, Indonesia bekerja sama dengan WHO dan Amerika serta Inggris tengah berupaya mendeteksi penyebab hepatitis akut.

Kemungkinan besar penyakit ini disebabkan oleh Adenovirus strain 41. Namun, ada pula kasus yang bukan disebabkan oleh Adenovirus strain 41.

“Jadi kita masih melakukan penelitian bersama-sama dengan Inggris dan Amerika untuk memastikan penyebabnya apa,” ucap dia.

Ciri dan cara penularan

Meski belum diketahui jenis virusnya, Budi memastikan bahwa virus penyebab penyakit ini menular lewat asupan makanan yang melalui mulut.

Oleh karenanya, para orang tua diimbau untuk mengawasi makanan yang dikonsumsi anak-anaknya. Anak-anak juga harus dibiasakan untuk mencuci tangan sebelum makan.

“Jadi kita pastikan apa yang masuk ke anak-anak kita, karena ini menyerang di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah 5 tahun, untuk bersih,” kata Budi.

Budi menambahkan, ciri-ciri penyakit hepatitis akut ditandai dengan demam. Pengidap penyakit ini juga akan menunjukkan indikator serum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT) dan serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT) yang tinggi.

“SGPT dan SGOT itu normalnya di level 30-an. Kalau udah naik agak tinggi lebih baik refer ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) terdekat,” jelas dia.

Ditanggung BPJS

Pemerintah pun mengupayakan pemberian layanan kesehatan yang optimal untuk penanganan hepatitis akut.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan, biaya perawatan pasien hepatitis akut ditanggung BPJS Kesehatan.

“Biaya perawatan ditanggung BPJS,” kata Muhadjir kepada Kompas.com, Senin (9/5/2022).

Kendati demikian, hingga kini pemerintah belum berencana menunda penerapan pembelajaran tatap muka (PTM), meski kasus hepatitis banyak menyerang anak usia sekolah.

“Tidak ada rencana untuk itu (penundaan PTM). Artinya PTM tetap berlanjut,” ucap Muhadjir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Faktafakta #soal #Hepatitis #Akut #Kasus #Indonesia #Penyebab #hingga #Antisipasi #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: Ciri-ciri hepatitis akutfaktor risiko hepatitis akut misteriusfaktor risiko hepatitis akut pada anakhepatitis akuthepatitis akut di Indonesiahepatitis akut Jatimhepatitis akut misteriushepatitis akut Tulungagungkasus hepatitis akutorang yang rentan kena hepatitis akutwabah hepatitis akut misterius
Previous Post

Hasil Piala Uber 2022, Dominasi Febriana/Amalia Bawa Indonesia Jauhi Jerman 2-0

Next Post

Boleh Beli Ban Mobil Secara Eceran, tapi Simak Ini

Next Post
Waktu yang Tepat Memeriksa Tekanan Udara Ban Mobil

Boleh Beli Ban Mobil Secara Eceran, tapi Simak Ini

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lifestyle

  • Lifestyle
Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya
Lifestyle

Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya

by admin
January 30, 2023
0

KOMPAS.com - Ada banyak sekali jenis tanaman hias berbunga di Indonesia, salah satunya, alamanda, tanaman yang identik dengan bunga besar...

Read more
Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

January 29, 2023
6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

January 28, 2023
Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

January 27, 2023
Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

January 26, 2023
  • Home
  • Iklan
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
sumberterpecaya.com

© 2020 sumberterpecaya.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2020 sumberterpecaya.com