sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Saturday, February 4, 2023
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
sumberterpecaya.com
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Home Kesehatan

Penyakit Parut Hipertrofik – Kompas.com – Gejala, Penyebab, Pengobatan

by admin
May 6, 2022
in Kesehatan
0
Penyakit Parut Hipertrofik  – Kompas.com – Gejala, Penyebab, Pengobatan
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

KOMPAS.com – Parut atau bekas luka hipertrofik adalah bekas luka tebal yang terangkat. 

Kondisi ini adalah respons abnormal terhadap penyembuhan luka ketika jaringan ikat ekstra terbentuk di dalam area luka asli.

Hasilnya adalah bekas luka yang terangkat.

Biasanya, luka kecil di lapisan atas kulit akan sembuh dengan baik. Kulit baru terbentuk saat luka sembuh.

Dengan luka yang lebih dalam (ke lapisan dermis dan bawah), tubuh merespons dengan membuat kolagen untuk memperbaiki luka.

Kolagen lebih tebal dari kulit yang lain. Jaringan yang lebih tebal dan kurang fleksibel ini menjadi bekas luka.

Sebagian besar bekas luka datar. Namun, terkadang tubuh membuat kolagen ekstra yang menyebabkan bekas luka terangkat.

Jenis bekas luka yang terangkat ini bisa berupa bekas luka hipertrofik atau keloid.

Penyebab

Luka sembuh melalui tiga fase penyembuhan, yakni peradangan, proliferasi, dan remodeling.

Jaringan parut terbentuk selama fase remodeling.

Jenis sel tertentu seperti fibroblas, miofibroblas, dan molekul pemberi sinyal tertentu bisa menjadi faktor pertumbuhan jaringan parut.

Faktor lain seperti seperti faktor pertumbuhan-beta transformasi serta faktor nekrosis tumor juga terlibat dalam penyembuhan luka dan pembentukan jaringan baru.

Baik pada bekas luka hipertrofik maupun bekas luka keloid, respons perbaikan ini menjadi kacau.

Meskipun alasannya tidak sepenuhnya dipahami, hasilnya adalah produksi kolagen ekstra yang tidak normal dan penurunan elastin, yang menyebabkan bekas luka tebal dan kaku yang tidak diinginkan.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko jaringan parut hipertrofik meliputi:

  • Luka bakar, terutama luka bakar derajat dua dan tiga
  • Peradangan sistemik (seluruh tubuh)
  • Penyembuhan luka yang buruk karena infeksi
  • Genetika.

Gejala

Tanda dan gejala bekas luka hipertrofik mudah dikenali, seperti:

  • Jaringan terangkat yang keras atau menebal di atas lokasi luka 
  • Warna kulit merah muda hingga merah hingga ungu di area luka
  • Bekas luka paling sering muncul di batang tubuh bagian atas (punggung, dada, bahu, lengan atas, dan kulit yang menutupi persendian)
  • Bekas luka berkembang satu sampai dua bulan setelah cedera
  • Bekas luka dapat menyebabkan iritasi, gatal, nyeri tekan dan/atau nyeri
  • Bekas luka pada kulit di atas sendi dapat membatasi gerakan normal sendi.

Diagnosis

Penyedia layanan kesehatan akan dapat membuat diagnosis jaringan parut hipertrofik dengan memeriksa lokasi bekas luka.

Biopsi dapat dilakukan jika bekas luka terus memburuk atau berubah.

Perawatan

Tujuan dari perawatan parut hipertrofik adalah untuk meratakan, melembutkan, mengurangi ukuran, mencerahkan warna, dan mengurangi rasa sakit dan gatal pada bekas luka.

Dokter biasanya akan menunggu beberapa bulan atau bahkan hingga tahun sebelum merawat bekas luka.

Hal ini memungkinkan bekas luka cukup waktu untuk sembuh total dan mungkin mengecil dan merata dengan sendirinya.

Pilihan pengobatan yang paling umum untuk parut hipertrofik meliputi:

  • Suntikan kortikosteroid
  • Terapi laser
  • Injeksi Bleomycin atau 5-FU (fluorouracil
  • Cryotherapy
  • Pembedahan.

Parut hipertrofik juga bisa dirawat di rumah, beberapa perawatan mandiri yang umum disarankan meliputi:

  • Gel silikon
  • Dressing lembap dengan pakaian bertekanan atau perban.

Hubungi dokter jika memiliki bekas luka menonjol yang membuat tidak nyaman.

Komplikasi

Semua perawatan memiliki kemungkinan efek samping. Beberapa bahkan mungkin berbalik memperburuk bekas luka.

Parut dapat kembali, menjadi gelap atau terlalu terang warnanya.

Pastikan untuk bertanya kepada dokter tentang kemungkinan efek samping dari semua pilihan perawatan yang dipertimbangkan untuk jaringan parut.

Pencegahan

Jika mengalami cedera, terutama luka bakar atau jika menjalani operasi, ada beberapa cara untuk membantu mencegah jaringan parut hipertrofik, seperti:

  • Membersihkan dan merawat luka dengan benar, seperti dengan mengoleskan pembalut luka untuk mencegah infeksi
  • Menggunakan terpal silikon setelah operasi
  • Menyuntikkan kortikosteroid setelah operasi.

Melansir Healthline, segera mendinginkan luka bakar dengan kompres air dingin dan mengoleskan minyak pohon teh dapat membantu kulit sembuh lebih baik.

Perawatantersebut dapat membantu mencegah pembentukan bekas luka hipertrofik, tetapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

#Penyakit #Parut #Hipertrofik #Halaman #Kompascom #Gejala #Penyebab #Pengobatan

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: Berita Hari IniBerita Terbaruberita terkiniDiagnosisgejalakesehatanKompasParut Hipertrofik Halaman all - Kompas.comPencegahanPengertianPengobatanpenyakitpenyebab
Previous Post

Simak Cara Bayar PBB Online lewat KlikIndomaret dengan Mudah

Next Post

Arus Balik, Jasa Marga Terapkan Sistem Buka Tutup Rest Area Arah Jakarta Saat One Way

Next Post
Arus Balik, Jasa Marga Terapkan Sistem Buka Tutup Rest Area Arah Jakarta Saat One Way

Arus Balik, Jasa Marga Terapkan Sistem Buka Tutup Rest Area Arah Jakarta Saat One Way

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lifestyle

  • Lifestyle
Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya
Lifestyle

Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya

by admin
January 30, 2023
0

KOMPAS.com - Ada banyak sekali jenis tanaman hias berbunga di Indonesia, salah satunya, alamanda, tanaman yang identik dengan bunga besar...

Read more
Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

January 29, 2023
6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

January 28, 2023
Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

January 27, 2023
Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

January 26, 2023
  • Home
  • Iklan
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
sumberterpecaya.com

© 2020 sumberterpecaya.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2020 sumberterpecaya.com