sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Sunday, May 22, 2022
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
sumberterpecaya.com
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Home Sains

Paracetamol di Sungai Citarum Dua Kali Lipat Lebih Tinggi Dibandingkan Teluk Jakarta, Apa Penyebabnya?

by admin
February 20, 2022
in Sains
0
Paracetamol di Sungai Citarum Dua Kali Lipat Lebih Tinggi Dibandingkan Teluk Jakarta, Apa Penyebabnya?
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

KOMPAS.com – Studi yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences tahun 2022, menunjukkan bahwa parasetamol dan sejumlah limbah obat-obatan lainnya, ditemukan di berbagai lokasi di Sungai Citarum, Jawa Barat.

Hal itu didapatkan melalui kajian yang dilakukan peneliti dari University of York, Inggris.

Mereka juga menemukan beragam zat aktif seperti paracetamol, nikotin, carbamazepine yang biasa digunakan sebagai obat epilepsi, serta metformin yang kerap dipakai sebagai obat diabetes. Ada pula limbah sejumlah obat antibiotik yang mencemari Sungai Citarum.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Kamis (17/2/2022) berdasarkan data dari 10 lokasi pengambilan sampel di dua lokasi menunjukkan, bahwa kadar paracetamol di Sungai Citarum mencapai 1630 nG/L dan 1590 nG/L.


Jumlah ini jauh lebih tinggi daripada temuan paracetamol di Teluk Jakarta yang diungkap para peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Universitas Brighton, Inggris pada 2021 lalu.

Berdasarkan studi pendahuluan (preliminary study) yang diterbitkan di jurnal Marine Pollution Bulletin Juni 2021, menunjukkan kontaminasi paracetamol di Muara Angke mencapai 610 ng/L, konsentrasi tertinggi yang pernah ditemukan dalam air laut.

Menanggapi hasil riset tersebut, peneliti Ahli Utama Bidang Pencemaran Laut di BRIN, Zainal Arifin berkata, bahwa temuan konsentrasi paracetamol dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan di Teluk Jakarta, sebenarnya tidak mengherankan.

“Bahkan mungkin (kandungan paracetamol di Sungai Citarum) bisa jauh lebih tinggi lagi tiga atau empat kali lipat (dari Teluk di Jakarta),” terang Zainal kepada Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Sumber kontaminan paracetamol, kata dia, bisa berasal dari darat (land-based sources). Jika di daratan, maka limbah obat-obatan seperti parasetamol bisa berasal dari instalasi pengelolaan limbah air limbah (IPAL) yang tidak maksimal.

Selain itu, penggunaan paracetamol yang berlebihan, pembuangan sisa obat kedaluwarsa, ataupun berasal dari perusahaan yang tidak mengelola limbahnya dengan baik.

“Saya kira kualitas air Citarum jelas berbeda dibanding 25 atau 50 tahun yang lalu, dan makin memburuk kualitas airnya, akibat beragama bahan pencemar,” imbuhnya.

Menurut dia, hasil riset lainnya yang dilakukan peneliti BRIN juga telah menemukan keanekaragaman ikan turun drastis.

Kemudian, kualitas air Sungai Citarum serta beberapa sungai di Pulau Jawa cenderung menurun akibat buruknya pengelolaan limbah rumah tangga, dan IPAL yang tidak maksimal.

“Hipotesis saya memang kualitas air sungai-sungai Pulau Jawa dan Sumatera cenderung menurun, saya tidak tahu di tingkat indonesia karena sangat tergantung pada kondisi wilayahnya,” ujar Zainal.

“Namun hasil review tim kami terkait kualitas beberapa muara-muara sungai (estuari) di pesisir utara Jawa, pesisir timur Sumatera dan Pulau Kalimantan memiliki konsentrasi nutrient yang relatif tinggi. Jadi bukan parasetamol yang saya sebut di sini adalah nutrient (unsur hara) yang berlebih akibat aktivitas manusia di darat,” sambungnya.

Apabila ditinjau dari angka rata-rata konsentrasi limbah obat-obatan yang terakumulasi dilihat dari data University of York, limbah di Sungai Citarum berada di bawah tingkat keparahan sungai di Lahore, Pakistan.

Sungai Citarum mencapai 5460 ng/L, sedangkan Sungai Ravi di Lahore adalah yang terparah dengan 70.700 ng/L.

 

Shutterstock/Sonis Photography Ilustrasi parasetamol. Penggunaan parasetamol jangka panjang dapat tingkatkan tekanan darah.

Sampel dari 104 negara

Adapun riset dari itu telah meneliti sampel dari 1.052 lokasi di 104 negara. Hasilnya, sekitar 25 persen dari 258 sungai yang sampelnya diteliti mengandung zat aktif obat-obatan pada tingkatan yang diyakini tidak aman bagi organisme perairan.

“Biasanya, yang terjadi adalah kita mengonsumsi zat kimia ini. Zat tersebut menghasilkan efek yang diinginkan kemudian meninggalkan tubuh kita,” ungkap ketua tim penelitian, Dr John Wilkinson dilansir dari BBC, Selasa (15/2/2022).

“Apa yang kami ketahui kini adalah tempat pengolahan limbah air paling modern dan efisien sekalipun tidak sepenuhnya mampu mengurai zat-zat ini sebelum dibuang ke sungai atau danau,” lanjutnya.

Dia menuturkan, bahwa obat yang paling banyak ditemukan di lokasi pengambilan sampel di antaranya carbamazepine yang biasa digunakan sebagai obat epilepsi, serta metformin yang dipakai sebagai obat diabetes.

Tiga zat lainnya yang paling banyak didapati adalah kafein, nikotin, dan paracetamol.

“Kami dapat mengatakan (dampak keberadaan limbah farmaseutikal di sungai) kemungkinan besar negatif. Tapi harus dilakukan tes masing-masing zat dan saat ini kajian seperti itu relatif sedikit,” jelas Dr Veronica Edmonds-Brown, ahli ekologi perairan dari University of Hertfordshire, Inggris.

Sementara, sungai-sungai yang paling tercemar berada di negara dengan penduduk berpenghasilan rendah hingga menengah, termasuk Pakistan, Bolivia, dan Ethiopia.

Laporan tersebut juga menyebutkan, semakin banyak obat antibiotik di sungai maka bisa menyebabkan berkembangnya bakteri yang kebal terhadap antibiotik.

Hal ini tentunya akan merusak efektivitas obat dan pada akhirnya menimbulkan ancaman terhadap lingkungan, maupun kesehatan global.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Paracetamol #Sungai #Citarum #Dua #Kali #Lipat #Lebih #Tinggi #Dibandingkan #Teluk #Jakarta #Apa #Penyebabnya #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: Ahli Utama Bidang Pencemaran LautBRINJawa Baratobat paracetamolparacetamol di sungai citarumParacetamol di Sungai Citarum Dua Kali Lipat Lebih Tinggi Dibandingkan Teluk Jakartaparasetamolparasetamol di sungai citarumSungai CitarumTeluk Jakarta
Previous Post

Alasan Mengapa Harga Honda Civic Estilo Tembus Ratusan Juta

Next Post

Seiko dan Brian May Kolaborasi untuk Kali Kedua, ini Jadinya

Next Post
Seiko dan Brian May Kolaborasi untuk Kali Kedua, ini Jadinya

Seiko dan Brian May Kolaborasi untuk Kali Kedua, ini Jadinya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lifestyle

  • Lifestyle
5 Mitos Sunscreen yang Bikin Kulit Tak Terlindungi, Cek Faktanya
Lifestyle

5 Mitos Sunscreen yang Bikin Kulit Tak Terlindungi, Cek Faktanya

by admin
May 22, 2022
0

KOMPAS.com - Penggunaan sunscreen atau tabir surya sangat penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Produk perawatan kulit ini...

Read more
Terlalu Lama WFH, Begini Cara untuk Tingkatkan Mood Saat Kembali ke Kantor

Terlalu Lama WFH, Begini Cara untuk Tingkatkan Mood Saat Kembali ke Kantor

May 21, 2022
Gadis 24 Tahun Terima Transplantasi, Pasca Serangan Jantung di Umur 14

Gadis 24 Tahun Terima Transplantasi, Pasca Serangan Jantung di Umur 14

May 20, 2022
Alasan Kenapa Membersihkan Wajah Itu Penting

Alasan Kenapa Membersihkan Wajah Itu Penting

May 19, 2022
Makanan Kering atau Basah bagi Kucing, Mana Lebih Baik?

Makanan Kering atau Basah bagi Kucing, Mana Lebih Baik?

May 18, 2022
  • Home
  • Iklan
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
sumberterpecaya.com

© 2020 sumberterpecaya.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2020 sumberterpecaya.com