KOMPAS.com – Kesehatan vagina merupakan bagian yang sangat penting dari kesehatan wanita secara keseluruhan.
Masalah kesehatan vagina dapat memengaruhi kesuburan, keinginan untuk berhubungan seks, dan kemampuan untuk mencapai orgasme.
Selain itu, masalah kesehatan vagina juga dapat menyebabkan stres, masalah hubungan, dan menurunkan kepercayaan diri.
Mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan vagina dapat membantu diagnosis dini terkait penyebabnya.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut adalah tanda vagina tidak sehat yang perlu diperhatikan:
- Perubahan warna, bau, atau jumlah keputihan
- Kemerahan atau gatal pada vagina
- Pendarahan vagina di antara periode menstruasi, setelah berhubungan seks, atau setelah menopause
- Terdapat tonjolan pada vagina
- Terasa nyeri saat berhubungan seks
Jika tanda-tanda tersebut tak kunjung hilang atau mereda, segera periksakan pada dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
Masalah kesehatan pada vagina
Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin memengaruhi kesehatan vagina:
1. Masalah seksual
Ini mungkin termasuk nyeri persisten atau berulang sebelum, selama, atau setelah berhubungan seks (dispareunia).
Nyeri saat penetrasi mungkin disebabkan oleh otot-otot dinding vagina yang kejang (vaginismus).
Otot-otot dasar panggul bisa menjadi tegang dan menyebabkan nyeri kronis saat berhubungan seks.
Kekeringan vagina, sering terjadi setelah menopause, juga dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan.
2. Infeksi seksual menular
Berbagai infeksi menular seksual dapat mempengaruhi kesehatan vagina. Ini termasuk klamidia, gonore, kutil kelamin, sifilis, dan herpes genital.
Tanda-tandanya mungkin termasuk keputihan yang tidak normal atau luka pada vagina.
3. Vaginistis
Infeksi atau perubahan keseimbangan normal ragi dan bakteri vagina dapat menyebabkan peradangan pada vagina yang disebut vaginitis.
4. Relaksasi dasar panggul
Jika ligamen pendukung dan jaringan ikat yang menahan rahim dan dinding vagina menjadi lemah, rahim, kandung kemih, rektum atau dinding vagina mungkin akan tergelincir (prolaps).
Kondisi ini dapat menyebabkan tonjolan pada vagina atau kebocoran urin saat batuk dan bersin.
Cara menjaga kesehatan vagina
Dilansir dari Cleveland Clinic, Beri Ridgeway, MD, dari Obstetrics and Gynecology Department, Cleveland Clinic, memiliki beberapa saran untuk para wanita agar kesehatan vaginanya lebih terjaga.
Berikut adalah cara menjaga kesehatan vagina menurut Ridgeway:
1. Jaga kesehatan seluruh tubuh
Menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan tentunya akan berpengaruh terhadap kesehatan vagina.
Kesehatan tubuh dapat terjaga dengan pola makan yang bergizi seimbang, mengontrol berat badan sehat, dan rutin olahraga.
2. Lakukan skrining rutin
Ikuti pemeriksaan kesehatan terkini, dan temui dokter kandungan untuk perawatan rutin.
Ingatlah bahwa interval skrining untuk pap smear berubah berdasarkan usia dan temuan Pap smear.
Bagi wanita berusia muda, vaksinasi HPV juga sangat penting untuk mengurangi risiko kanker serviks.
3. Gunakan kondom
Sangat penting untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Salah satu caranya adalah dengan menggunakan kondom saat berhubungan seks.
4. Hanya gunakan air untuk membersihkan vagina
Vagina adalah organ yang dapat membersihkan diri sehingga hanya perlu dibersihkan dengan air.
Menggunakan bahan kimia keras atau douching justru dapat mengganggu proses normalnya.
Jika harus menggunakan sabun, pilihlah sabun yang lembut yang aman untuk alat kelamin luar.
5. Pertimbangkan pelumas alami
Minyak kelapa atau minyak zaitun mungkin bisa dijadikan pilihan untuk pelumas dan pelembab vagina yang lebih baik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Tanda #Vagina #Tidak #Sehat #Salah #Satunya #Nyeri #saat #Berhubungan #Intim #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli