KOMPAS.com – Sebuah temuan menarik berhasil diungkap oleh tim peneliti gabungan dari China dan Jerman.
Tim tersebut rupanya menemukan krim wajah berusia 2700 tahun di situs penggalian Liujiawa di China utara.
Menariknya, krim wajah itu menurut peneliti justru diperuntukkan bagi pria dan dipakai untuk membuat wajah tampak putih. Temuan ini pun menjadi bukti penggunaan kosmetik tertua untuk pria di China.
Seperti dikutip dari Phys, Rabu (10/1/2021) Tim peneliti gabungan bekerja di situs penggalian yang dulunya merupakan kota bernama Luijiawa, ibu kota negara bagian yang disebut Rui.
Kota tersebut masuk dalam periode sejarah China yang disebut Periode Musim Semi dan Musim Gugu, periode tiga ratus tahun antara 771 dan 476 SM.
Periode Musim Semi dan Musim Gugur berakhir ketika China bersatu di bawah Dinasti Qin.
Saat melakukan pengalian yang diidentifikasi sebagai wilayah Bangsawan, peneliti menemukan senjata penguburan perunggu.
Namun tak hanya itu, peneliti juga menemukan wadah yang terbuat dari perunggu berisi krim wajah.
Krim berwarna kuning-putih itu diperkirakan berumur sekitar 2700 tahun. Krim terbuat dari lemak hewan dan moonmilk, sejenis lumpur karbonat yang ditemukan di beberapa gua. Moonmilk akan berubah menjadi bubuk putih saat dikeringkan.
Peneliti berpendapat, bangsawan menggunakan krim itu di muka untuk membedakan dengan orang-orang dari kalangan biasa. Kemungkinan lain adalah krim digunakan sebagai bagian dari upacara keagamaan.
Penelitian sebelumnya menunjukkan, agama pada masa itu percaya bahwa gua memiliki mineral dengan sifat magis.
Penggunaan bahan untuk mewarnai atau mengubah tubuh sendiri memang bukan hal baru dan telah dilakukan selama ribuan tahun.
Orang Mesir telah menggunakan kosmetik sejak dua ribu tahun yang lalu. Sementara itu, wanita China juga ditemukan menggunakan batang kosmetik merah untuk mewarnai wajah sejak 1450 SM.
Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Archaeometry.
#Ahli #Temukan #Krim #Wajah #Berumur #Tahun #Bukti #Pria #Pakai #Kosmetik #Sejak #Dulu #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli