JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Utama ( PBNU) Said Aqil Siradj merasa bersyukur pada usia Ke-95 tahun, PBNU masih berdiri sesuai jalurnya.
Ia mengatakan, NU sudah memiliki perjalanan panjang dan ikut andil berkontribusi untuk bangsa Indonesia.
“NU hampir 100 tahun, bahwa menunjukan sudah panjang perjalanannya, sudah banyak andil kontribusinya untuk bangsa ini, sudah banyak lika-likunya. Kadang menjumpai perjalanan yang mudah, tapi tidak sedikit kita jumpai perjalanan yang terjal,” kata Said dalam pidatonya pada acara ‘Konser Amal dan Harlah NU ke-95’ secara virtual, Sabtu (30/1/2021).
“Alhamdulillah sampai hari ini NU masih on the right track menjalankan amanah yang kita warisi dari para ulama pendiri NU,” sambungnya.
Said merasa bersyukur melihat bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, budaya dan bahasa.
Ia menilai, hal tersebut adalah keragaman yang patut disyukuri.
“Perbedaan tradisi, perbedaan agama sudah tidak lagi menjadi ganjalan bagi bangsa Indonesia. Itu di kita harus kita syukuri mapan dalam berbangsa dan bermasyarakat,” ujarnya.
Menurut Said, Indonesia beruntung memiliki organisasi masyarakat (Ormas) yang turut berkontribusi menyatukan bangsa Indonesia dari perbedaan yang ada.
Ia menilai, NU memiliki kontribusi paling besar dalam memperkuat solidaritas dan persatuan bangsa Indonesia.
“NU ormas yang paling besar, jadi sudah barang tentu andilnya, kontribusinya, faktor NU yang paling besar dalam memperkuat solidaritas persatuan dan kesatuan Indonesia ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, Said berpesan agar generasi muda NU selalu disiplin, memiliki komitmen dan semangat membangun solidaritas agar organisasi tersebut semakin sukses.
“Jangan sampai kita diketawain orang luar, karena kita main sendiri-sendiri orang lain ketawa itu. Katanya ulama, kata organisasi kiai, kiai kok bertengkar, nah ini jangan sampai begitu,” pungkasnya.
#Harlah #ke95 #Aqil #Kontribusi #Perkuat #Solidaritas #dan #Persatuan #Indonesia #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli