sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Thursday, June 8, 2023
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
sumberterpecaya.com
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Home Sains

Simak 4 Pertanyaan yang Belum Terjawab Soal Vaksin Covid-19 Halaman all

by admin
January 30, 2021
in Sains
0
Simak 4 Pertanyaan yang Belum Terjawab Soal Vaksin Covid-19 Halaman all
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

KOMPAS.com – Berpacu dengan waktu. Begitulah cara menggambarkan upaya memvaksinasi populasi dunia agar terlindung dari penularan virus corona dan kenormalan dapat kembali secepat mungkin.

Hingga 23 Januari 2021, lebih dari 60 juta orang telah menerima sebagian dosis vaksin untuk melawan Covid-19.

Namun, ketika semakin banyak negara menggencarkan upaya vaksinasi, masih banyak hal yang belum diketahui.

Sampai sekarang, masih belum ada kejelasan berapa lama kekebalan yang dicapai setelah vaksinasi atau apakah vaksin yang ada akan efektif terhadap varian-varian baru virus yang muncul di seluruh dunia.

Hampir dua bulan setelah program vaksinasi terbesar dalam sejarah dimulai, ada empat pertanyaan yang masih belum terjawab.

1. Berapa lama ketahanan kekebalan yang dihasilkan vaksin?

Kekebalan tubuh setelah tertular virus corona atau divaksinasi adalah salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan dalam beberapa bulan terakhir.

Satu tahun setelah dimulainya pandemi, studi pertama tentang kekebalan dalam jangka menengah dan panjang telah diterbitkan.

Penelitian sangat terbatas karena waktu untuk mengkaji relatif singkat, begitu pula dengan waktu untuk mengembangkan vaksin.

Namun menurut La Jolla Institute of Immunology di California, beberapa respons imun setelah mengatasi infeksi virus corona tetap aktif setidaknya selama kurang lebih enam bulan.

Ini serupa dengan temuan Public Health England, yang menemukan bahwa kebanyakan pasien yang menderita Covid terlindungi setidaknya selama lima bulan.

Beberapa ilmuwan yakin kekebalan akan bertahan lebih lama, bahkan bertahun-tahun.

Tentu saja, ini mungkin tidak sama untuk semua pasien. Masing-masing orang dapat mengembangkan perlindungan yang lebih atau kurang dan kemungkinan terinfeksi lagi akan bergantung pada itu.

Hal serupa terjadi pada vaksin.

 

“Sulit untuk mengatakan berapa lama kekebalan akan bertahan karena kami baru saja mulai memvaksinasi, dan itu dapat bervariasi tergantung pada pasien dan jenis vaksin, tetapi mungkin antara enam hingga 12 bulan,” Dr Julian Tang, ahli virologi di Universitas Leicester, di Inggris, mengatakan kepada BBC.

Dr Andrew Badley, profesor ilmu kedokteran molekuler di Mayo Clinic di Amerika Serikat, lebih optimistis.

“Saya yakin bahwa efek vaksinasi dan kekebalan dapat bertahan selama beberapa tahun. Penting juga untuk menganalisis secara rinci kasus orang yang terinfeksi dengan varian baru dan mengamati bagaimana tanggapan pasien setelah vaksin,” kata Badley.

AP PHOTO/TSAFRIR ABAYOV Perawat Israel menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan di Barzilai Madical Center di kota Ashkelon, pada Minggu (20/12/2020).

2. Apakah mungkin tertular virus corona setelah divaksinasi?

Hal itu mungkin terjadi karena beberapa alasan.

Pertama adalah perlindungan yang ditawarkan oleh kebanyakan vaksin tidak berlaku sampai dua atau tiga minggu setelah menerima dosis pertama atau satu-satunya, tergantung pada jenis vaksinnya.

“Jika Anda terpapar virus sehari atau seminggu setelah suntikan, Anda masih rentan terhadap infeksi dan dapat menularkan virus ke orang lain,” jelas Dr Tang.

Bahkan jika seseorang terpapar virus beberapa minggu setelah menerima dosis yang disyaratkan, tetap ada kemungkinan untuk terinfeksi.

“Data yang tersedia menunjukkan bahwa beberapa orang dapat tetap terinfeksi Covid-19, meski mereka memiliki lebih sedikit virus. Hal ini membuat mereka mengalami gejala lebih ringan daripada mereka yang belum terinfeksi atau divaksinasi,” kata Dr Badley.

“Sama halnya, menurut saya, bahwa virus itu akan lebih sulit untuk menular setelah seseorang divaksinasi.”

Oleh karena itu, ada beberapa konsensus bahwa vaksin tampaknya melindungi sejumlah besar individu dengan sangat efektif, tetapi sejauh mana mereka mencegah infeksi dan penularan infeksi masih belum diketahui.

 

“Ini adalah virus yang sangat heterogen dan menghasilkan gejala yang sangat berbeda tergantung pada pasien,” kata José Manuel Bautista, profesor di Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler di Universitas Complutense Madrid, di Spanyol.

“Hal yang sama akan terjadi dengan vaksin. Beberapa orang akan memiliki reaksi kekebalan yang sangat kuat yang akan segera mencegah virus berkembang biak di dalamnya. Sementara pada orang lain, tanggapannya tidak akan begitu lengkap dan akan memungkinkan reproduksi dan penularan.”

3. Akankah vaksin akan dapat melindungi dari mutasi dan varian baru virus corona?

Ilustrasi situasi pandemi dengan kasus Covid-19 yang tidak terkendali bisa menyebabkan mutasi virus dan melahirkan varian baru virus corona seperti yang terjadi di Inggris dan Afrika Selatan.SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA Ilustrasi situasi pandemi dengan kasus Covid-19 yang tidak terkendali bisa menyebabkan mutasi virus dan melahirkan varian baru virus corona seperti yang terjadi di Inggris dan Afrika Selatan.

Ini menjadi salah satu perhatian.

Virus-virus terus bermutasi dan kadang-kadang bermutasi sedemikan rupa sehingga menjadi lebih kebal terhadap vaksin, sehingga perlu dimodifikasi.

Varian-varian virus corona yang diidentifikasi di Afrika Selatan atau Inggris telah menyebar ke negara-negara lain dan bahkan menjadi dominan karena tingkat infeksi yang lebih tinggi.

Moderna mengumumkan pada hari Senin (25/1/2021) bahwa vaksinnya masih efektif terhadap varian Inggris dan Afrika Selatan.

Meski demikian, pihaknya akan mengembangkan jenis baru dari vaksin tambahan yang dapat digunakan untuk meningkatkan perlindungan terhadap varian Afrika Selatan.

Pfizer/BioNTech juga mengklaim vaksin mereka bisa melawan varian baru.

“Demikian pula, harus diperhitungkan bahwa meskipun vaksin yang disetujui sangat efektif, vaksin tersebut tidak 100 persen efektif melawan varian virus apa pun, bahkan yang jenis pertama” kata Dr Badley.

“Perlindungan vaksin akan bergantung pada seberapa berbedanya varian baru dari yang lama,” tambah Dr Tang.

Singkatnya, pemerintah dan departemen kesehatan perlu memantau dan mengidentifikasi varian yang muncul untuk menilai apakah penangan yang tersedia akan efektif melawannya.

4.Berapa dosis dan selama periode berapa lama vaksin harus diberikan?

Vaksin Pfizer, Moderna dan Universitas Oxford/AstraZeneca, misalnya, diberikan dalam dua dosis.

Awalnya, berdasarkan bagaimana suntikan diuji dalam uji klinis, orang-orang diberi tahu bahwa mereka akan mendapatkan dosis kedua pada tiga hingga empat minggu setelah yang pertama.

Tetapi pada akhir 2020, Inggris mengumumkan akan memprioritaskan vaksinasi orang sebanyak mungkin dengan dosis pertama dan akan menawarkan yang kedua dalam waktu sampai tiga bulan setelah yang pertama.

Ini memicu perdebatan internasional tentang cara terbaik untuk memvaksinasi, tetapi Pfizer dan sebagian besar komunitas ilmiah dunia lebih suka berpegang pada apa yang telah dibuktikan dalam uji klinis: dosis pertama diberikan, kemudian yang kedua setelah 21 hari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan hal ini dan juga merekomendasikan pemberiannya setiap 21 atau 28 hari, meskipun mereka mengakui interval ini dapat diperpanjang hingga maksimal enam minggu dalam kasus luar biasa.

#Simak #Pertanyaan #yang #Belum #Terjawab #Soal #Vaksin #Covid19 #Halaman

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: 4 pertanyaan soal vaksinahlicovid-19Duniavaksinvaksin Covid-19varian baru virus coronavirus corona
Previous Post

UPDATE 30 Januari: Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 1.066.313, Berikut Rincian Datanya Halaman all

Next Post

Mikrotrans Punya Rute Baru, Trayek Tanjung Priok–Ancol Barat Halaman all

Next Post
Mikrotrans Punya Rute Baru, Trayek Tanjung Priok–Ancol Barat Halaman all

Mikrotrans Punya Rute Baru, Trayek Tanjung Priok–Ancol Barat Halaman all

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lifestyle

  • Lifestyle
Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya
Lifestyle

Mengenal Tanaman Hias Berbunga Alamanda dan Cara Merawatnya

by admin
January 30, 2023
0

KOMPAS.com - Ada banyak sekali jenis tanaman hias berbunga di Indonesia, salah satunya, alamanda, tanaman yang identik dengan bunga besar...

Read more
Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

Viral di TikTok Mencerahkan Ketiak dengan Lemon, Efektif Enggak Sih?

January 29, 2023
6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

6 Makanan Kaya Serat, Bantu Atasi Lemak Perut

January 28, 2023
Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

Olahraga di Usia Lanjut, Apa yang Harus Diperhatikan? Ini Kata Ahlinya

January 27, 2023
Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

Kolaborasi Compass dan #FR2 untuk Year of the Rabbit 2023

January 26, 2023
  • Home
  • Iklan
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
sumberterpecaya.com

© 2020 sumberterpecaya.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2020 sumberterpecaya.com

Go to mobile version