JAKARTA, KOMPAS.com – Tahun 2020 menjadi waktu tersulit untuk semua sektor usaha, termasuk otomotif karena pandemi Covid-19. Penjualan mobil baru pun berdasarkan data Gaikindo, anjlok hingga 50 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Meski sulit, tetapi semua sektor usaha termasuk produsen otomotif harus bisa bertahan dan memberikan produk serta pelayanan terbaik kepada konsumen.
Suzuki contohnya, hasil penjualan sepanjang tahun lalu secara wholesales mencapai 65,9 persen dan retail sales 70,4 persen. Model yang menjadi tulang punggungnya, yaitu New Carry.
Berdasarkan data yang diterima Kompas.com, penjualan New Carry sepanjang 2020 secara wholesales berkontribusi 57,6 persen atau 37.109 unit sementara retail sales-nya berkontribusi 57,9 persen terhadap penjualan nasional Suzuki atau terjual 40.697 unit.
“Performa penjualan New Carry sepanjang tahun lalu cukup baik, bahkan menjadi tulang punggung penjuakan kami di masa pandemi ini,” ujar Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales ( SIS) saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (26/1/2021).
Jumlah penjualan tersebut, seperti dijelaskan Donny telah diserap oleh sektor Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM). Bahkan hampir 100 persen konsumen pikap andalan Suzuki ini para pelaku usaha di Indonesia.
“Trennya tumbuh setiap tahun, untuk sepanjang 2020 saja, 97 persen dari total penjualan New Carry dibeli oleh kalangan UMKM,” kata Donny.
Secara wilayah, penyerapannya merata di seluruh Indonesia. Apalagi selama masa pandemi banyak masyarakat yang harus bisa bertahan hidup dengan cara membuka usaha baru yang sekiranya tidak terkena dampak Covid-19.

“Sektor enterpreneur dan agrobisnis yang trennya tumbuh. Tahun lalu enterpreneur menjadi 16 persen dari 14 persen, dan agrobisnis tumbuh dari 10 persen menjadi 11 persen,” ucap dia.
Artinya, lanjut Donny meskipun kondisi sulit tetapi masih ada peluang tumbuh, dan New Carry berhasil hadir membantu masyarakat khususnya disektor UMKM, dan tentunya ikut berkontribusi menghidupkan perekonomian Indonesia.
Pembeli Pertama

Berdasarkan data dari Suzuki kepada Kompas.com, sebanyak 40.697 penjualan New Carry sepanjang tahun lalu, sekitar 85 persennya merupakan konsumen pertama. Artinya sebelumnya berusaha belum menggunakan mobil pribadi, tetapi karena usaha yang dijalankannya sukses, beralih ke mobil.
“Biasanya merka usaha menggunakan motor atau mobil sewaan. Tapi setelah usahanya maju, mereka memutuskan untuk membeli New Carry sebagai unit pendukung untuk usahanya,” ungkap Donny.
New Carry sendiri digunakan sebagai mobil untuk usaha, oleh sebab itu para konsumennya pun lebih besar membeli unit secara kredit, ketimbang tunai.
“Secara persentase 65 persen konsumen New Carry itu kredit, dan yang tunainya 35 persen. Uang muka dan angsurannya pun sangat terjangkau, jadi tertarik untuk dibeli oleh para sektor UMKM,” ucap Donny.
Pengembangan Suzuki New Carry

Menurut Harold Donnel, Head of 4W Brand Development PT SIS, Suzuki sadar bahwa pembeli Carry bukanlah konsumen otomotif pada umumnya.
Sebab, segmen Carry masuk dalam kategori kendaraan niaga, maka faktor-faktor fungsional dan yang berhubungan dengan uang menjadi bahasa utama.
Pendekatan carry ke konsumen di lakukan tidak hanya secara konvensional seperti iklan-iklan yang ada di televisi, koran, majalah dan lain sebagainya, namun lebih kepada pendekatan personal ke masing-masing segmen yang ada.

“Contoh, melakukan re edukasi Carry dan industri ke sentra-sentra bisnis daerah seperti KUD, balai rakyat, dan lain sebagainya,” ujar Harold kepada Kompas.com, Rabu (27/1/2020).
Selain re edukasi, lanjut Harold Suzuki juga melakukan campaign service sembari edukasi tersebut berlangsung.
“Kegiatan ini kita lakukan secara masif kerjasama antara SIS dan diler kami yang ada dari Sabang sampai Merauke. Kami percaya, pendekatan yang lebih bersifat personal, direct dan tepat guna bisa membangun image Carry yang kuat, tangguh dan bisa di percaya,” kata Harold.
New Carry Facelift 2021

Mengawali 2021, PT SIS langsung mulai tancap gas menghadirkan penyegaran Carry pikap. Seremoni peluncuran dilakukan secara virtual melalui saluran Youtube Suzuki Indonesia, Kamis (21/1/2021).
Mobil niaga ringan yang jadi tulang punggung Suzuki tersebut, hadir dengan tampilan baru yang lebih segar. Secara total, ada dua pengembangan yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan konsumen kendaraan komersial.
Carry bersolek melalui ubahan minimalis pada bagian gril depan dan bumper baru yang mengaplikasi garis desain Hatched Axe, alias berbentuk kapak. Hal tersebut diklaim membuat tongkrongannya lebih tangguh digunakan di berbagai medan.

Selain itu, guna menunjang keamanan dan mengikuti regulasi, Carry pikap yang dipasarkan pada Januari 2021 juga telah dilengkapi alat pemadam api ringan alias APAR. Perangkat tersebut diletakan tepat di bawah glove box.
Carry facelift meluncur dengan tiga pilihan warna, yakni putih, silver, dan hitam. Sementara untuk harga, dibanderol mulai dari Rp 152,5 juta untuk tipe Flat Deck, Rp 161 juta untuk Flat Deck AC/PS, Rp 153,5 juta untuk Wide Deck, dan Wide Deck AC/PS sebesar Rp 162 juta.
#Penjualan #Carry #Persen #Diserap #UMKM #Penyelamat #Suzuki #Saat #Pandemi #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli