KOMPAS.com – Hingga esok hari, sejumlah wilayah perairan Indonesia harus mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi ekstrem di atas 6 meter.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi dalam dua hari ini, 8-9 Januari 2021.
Hasil analisis BMKG, gelombang tinggi kategori tinggi hingga ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia ini disebabkan oleh pola angin.
Dari pantauan BMKG terdapat adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, umumnya bergerak dari Barat Laut hingga ke Timur Laut dengan kecepatan berkisar 4-25 knot.
Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan 5-28 knot.
Sehingga, kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malak bagian utara, Perairan Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano hingga Bengkulu, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten, Laut Natuna utara dan Laut Jawa.
Kondisi-kondisi inilah yang mengakibatkan tinggi gelombang mencapai kategori ekstrem, yaitu lebih dari 6 meter di sekitar wilayah tersebut dan perairan lainnya dalam dua hari ini.
Gelombang tinggi 1,25- 2,50 meter (kategori sedang)
– Selat Malaka bagian tengah
– Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai
– Perairan Bengkulu
– Teluk Lampung bagian selatan
– Perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba
– Selat Bali – Alas hingga Sape bagian selatan
– Selat Lombok
– Selat Sumba bagian barat
– Laut Sawu bagian selatan
– Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara
– Perairan timur Kepulauan Bintan hingga Kepulauan Lingga
– Perairan utara Pulau Bangka
– Selat Karimata bagian utara
– Laut Jawa bagian timur
– Perairan Kepulauan Kangean
– Laut Bali dan Laut Sumbawa
– Selat Makassar bagian selatan
– Perairan barat Sulawesi Selatan
– Perairan Kepulauan Selayar
– Laut Sulawesi bagian timur
– Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud
– Perairan Kepulauan Sitaro
– Perairan Bitung hingga Likupang
– Laut Maluku bagian utara
– Laut Sulawesi bagian timur
– Perairan Kepulauan Halmahera
– Laut Halmahera
– Perairan utara Papua barat hingga Papua
– Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua
Gelombang tinggi 2,50- 4,0 meter (kategori tinggi)
– Selat Malaka bagian utara
– Perairan utara Pulau Sabang
– Perairan Pulau Enggano
– Perairan barat Lampung
– Samudra Hindia barat Sumatra
– Selat Sunda bagian barat dan selatan
– Perairan selatan Jawa
– Samudra Hindia selatan Jawa hingga Bali
– Perairan selatan Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna
– Laut Natuna
– Perairan utara Singkawang
Gelombang tinggi berkisar 4,0 hingga 6,0 meter atau dalam kategori sangat tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan Perairan utara Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna.
Saran Keselamatan
Potensi gelombang tinggi dapat memperbesar risikokeselamatan pelayaran dan masyarakat yang tinggal serta beraktivitas di pesisir sekitar area yang tersebut. Sehingga harus tetap waspada.
Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, ketika akan berlayar di perairan yang berpeluang terjadi gelombang tinggi tersebut.
Perahu nelayan, perlu waspada ketika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Selanjutnya, kapal tongkang perlu waspada ketika kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Bagi kapal ferry perlu waspada ketika kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Terakhir, untuk kapal berukuran besar seperti Kapal kargo atau Kapal Pesiar, perlu waspada ketika kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
#BMKG #Waspada #Potensi #Gelombang #Tinggi #hingga #Meter #Dua #Hari #Depan #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli