KOMPAS.com – Bagi banyak orang, menjadi seorang megabintang seperti Lionel Messi tentu bakal mendapat berbagai hak istimewa atau privilege.
Status megabintang yang tersemat dalam diri Lionel Messi membuat dirinya santer dibacarakan hingga pelosok dunia.
Status itu juga “disempurnakan” dengan kehadiran cinta, keluarga, hingga harta dalam hidupnya.
Di balik semua itu, Messi nyatanya juga bisa merasakan perih. Kebebasannya terenggut karena tiap orang membicarakan dan mencarinya.
Aktivitas Messi di luar sepak bola begitu terbatas. Dia tidak bisa merasakan di tempat-tempat publik.
Aktivitas yang terbatas tidak hanya dirasakan oleh Messi seorang, keluarganya juga ikut terseret.
Dalam contoh kasus, dia menjelaskan kejadian anaknya, Thiago, yang pernah dirundung karena menjadi anak dari Messi.
“Ya, itu adalah bagian yang menyedihkan,” kata Messi dikutip AS.
“Akan tetapi, kami telah melihat bagaimana ketiga anak itu sekarang saling mendukung satu sama lain.”
“Matteo adalah yang paling tidak berubah dari ketiganya yang saya katakan,” jelas La Pulga, julukan sang megabintang.
Lionel Messi juga menceritakan kebebasan yang terenggut ketika dirinya berada di tempat umum.
“Benar bahwa kami punya hak istimewa dalam hidup. Namun terkadang saya ingin begitu saja keluar ke pasar atau pergi ke bioskop. Hanya saja, itu mustahil.”
“Tiap kali saya meninggalkan rumah bersama anak-anak, kami sadar ratusan mata memandang kami,” ujar dia melanjutkan.
Begitu juga aktivitasnya di media sosial. Satu postingan Messi akan menjadi pembicaraan.
Sehingga, dia memilih mengamankan privasinya di media sosial berbagai platform, salah satunya aplikasi komunikasi.
Tidak banyak yang memiliki nomor WhatsApp (WA) Messi karena alasan kenyamanan dan privasi.
Bahkan, dia tak mengikuti grup WA untuk walimurid di sekolah anak-anaknya.
“(Tertawa). Tidak, itu (gabung grup WA walimurid) adalah sesuatu yang diurus oleh Antonella,” jelas dia.
#Ketika #Lionel #Messi #Rasakan #Pahitnya #Jadi #Megabintang #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli