Makin Banyak Masyarakat Manfaatkan Pembayaran Digital untuk Belanja

KOMPAS.com – Ada beberapa perubahan terkait minat belanja masyarakat di tengah pandemi. Selain minat belanja online yang semakin bertumbuh, penggunaan pembayaran digital saat belanja juga mengalami peningkatan.

Hal ini tak mengherankan mengingat ada anjuran untuk mengurangi kontak langsung atau contactless sebagai bentuk pencegahan Covid-19. Dalam hal berbelanja, penggunaan uang elektronik menjadi salah satu pilihan.

Berdasarkan data ShopeePay, ada peningkatan frekuensi transaksi menggunakan uang elektronik sebanyak tiga kali lipat per pengguna. Selain itu, pembelian voucher dengan beragam penawaran juga meningkat.

Dari data juga diketahui, uang elektronik atau pembayaran digital banyak digunakan untuk membeli barang dari kategori hobi dan minat, kesehatan dan kecantikan, serta toko swalayan.

“Tren ini memperlihatkan antusias masyarakat untuk belanja tetap besar. Hadirnya layanan uang elektronik yang mudah, aman, dan memuaskan dapat menunjang transaksi sehari-hari,” kata Cindy Candiawan Marketing Manager ShopeePay dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020).

Uniknya, bukan hanya generasi muda saja yang memanfaatkan pembayaran digital ketika bertransaksi. ShopeePay mencatat, kelompok usia 40 tahun ke atas juga mulai beralih ke uang elektronik dengan peningkatan frekuensi transaksi sebanyak empat kali lipat selama pandemi.

Tak hanya itu, penggunaan uang elektronik juga meningkat di beberapa kota di luar Jabodetabek. Sebut saja Pare Pare (Sulawesi Selatan), Tanjung Balai (Sumatera Utara), Lubuk Linggau (Sumatera Selatan), Lhokseumawe (Aceh), dan Palopo (Sulawesi Selatan).

“Ini menunjukkan pergerakan gaya hidup di seluruh kalangan masyarakat menuju digitalisasi,” kata Cindy.

Melihat fenomena ini, ShopeePay menghadirkan berbagai penawaran bertepatan dengan Shopee 12.12 Birthday Sale. Salah satunya kampanye Semua Rp1 dengan Total Voucher 12M yang berlangsung selama 1-12 Desember.

Ratusan merchant favorit juga ikut berpartisipasi dalam kampanye ini. Ada pula penawaran di hari-hari tematik seperti Hari Kopi Favorit (4 Desember), Hari Kuliner Asia (5 Desember), serta Hari Boba & Teh (8 Desember).

Penawaran ini dimaksudkan mendorong konsumsi nasional dan antusiasme masyarakat agar iklim ekonomi menjadi lebih sehat, serta meningkatkan gairah bisnis UMKM dan bisnis skala besar.