sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Saturday, August 13, 2022
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
sumberterpecaya.com
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini
No Result
View All Result
sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Home Sains

Peneliti Ungkap Kebiasaan Main Video Game Tingkatkan Kemampuan Memori

by admin
October 13, 2020
in Sains
0
Peneliti Ungkap Kebiasaan Main Video Game Tingkatkan Kemampuan Memori
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

KOMPAS.com – Kabar baik untuk para pencinta video game, penelitian baru yang diterbitkan dalam Frontiers in Human Neuroscience menunjukkan, bermain video game sebenarnya dapat membuat Anda lebih baik dalam melakukan tugas-tugas kognitif, seperti mengingat dan memecahkan masalah – bahkan bertahun-tahun setelah Anda berhenti memainkannya.

Studi dari Universitat Oberta de Catalunya (UOC), Spanyol melibatkan 27 orang (usia 18-40) yang pernah bermain video game dan yang tidak pernah menyentuhnya.

Setiap peserta diuji kemampuan kognitif mereka sebelum dikenakan 1,5 jam bermain video game selama 10 hari berturut-turut, kemudian segera setelah periode pelatihan, dan terakhir 15 hari setelah periode bermain video game.

Permainan yang dimaksud adalah Super Mario 64 pemecah teka-teki, yang telah terbukti berkorelasi dengan perubahan struktural di otak.

Satu kelompok juga menjadi sasaran stimulasi magnetik transkranial, suatu teknik stimulasi otak non-invasif, untuk melihat apakah hal itu dapat meningkatkan kinerja permainan mereka.

Peserta dari kedua kelompok meningkatkan kemampuan permainan mereka – sering latihan tentu membuat kemampuan mereka meningkat – tetapi tampaknya tidak ada efek yang ditingkatkan sebagai hasil dari rangsangan.

Para peserta tampil berbeda pada tugas memori kerja sebelum menjalani pelatihan permainan, tetapi menunjukkan hasil yang serupa setelah 15 jam sesi permainan.

Melansir IFL Science (13/10/2020), awalnya, para peneliti menguji apakah kombinasi pelatihan video game dan stimulasi otak non-invasif dapat digunakan untuk meningkatkan kognisi, tetapi hasilnya menunjukkan sebaliknya.

Jadi, mereka beralih ke variabel lain yang mungkin menjelaskan perbedaan skor tugas memori kerja.

Usia dan jenis kelamin dikesampingkan dalam penelitian ini, sehingga meninggalkan satu variable, yaitu pengalaman bermain video game di masa lalu.

Para peneliti menemukan, mereka yang rajin bermain video game selama masa pra-remaja menunjukkan kinerja yang lebih baik pada tugas memori kerja, daripada mereka yang belum pernah bermain video game sebelumnya.

 

Meskipun semua partisipan mendapat kesempatan yang sama bermain video game Super Mario 64 dalam pelatihan, manfaatnya jelas bertahan selama bertahun-tahun.

“Orang-orang yang rajin bermain video game sebelum masa remaja, meski kini tidak lagi bermain, tampil lebih baik dalam tugas memori kerja, yang mana ini membutuhkan mental menahan dan memanipulasi informasi untuk mendapatkan hasil,” kata Marc Palaus, seorang peneliti PhD UOC, dalam sebuah pernyataan.

“Orang-orang yang bermain secara teratur ketika mereka anak-anak, berkinerja lebih baik sejak awal dalam memproses objek 3D, meskipun perbedaan ini berkurang setelah periode pelatihan dalam permainan video, ketika kedua kelompok menunjukkan level yang sama,” tambah Palaus.

Sementara video game tampaknya memiliki efek menguntungkan pada beberapa tugas kognitif, para peneliti menekankan bahwa efek ini terbatas dan mungkin tidak berlaku untuk banyak skenario di luar game. Tapi, mungkin juga aktivitas lain selain bermain game dapat mencapai hasil yang serupa.

Karena penelitian ini dirancang untuk hipotesis alternatif, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum video game dipasarkan sebagai tiket satu atap menuju kecerdasan.

Ukuran sampel penelitian ini kecil dan meskipun terdapat perbedaan awal dalam kognisi, para peserta hanya membutuhkan 15 jam pelatihan video game sebelum lapangan bermain diratakan, jadi gamer yang rajin mungkin tidak secepat yang terlihat pada awalnya.

Namun, para peneliti menekankan, bahwa meskipun tidak mencapai efek yang diinginkan dari stimulasi, hasil penelitian memberikan informasi berharga mengenai keterbatasan stimulasi otak yang sehat dan kemungkinan efek menguntungkan dari paparan video game.

#Peneliti #Ungkap #Kebiasaan #Main #Video #Game #Tingkatkan #Kemampuan #Memori

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: -Gamekebiasaan main video gamememorivideo game
Previous Post

Pertamina Klaim Kualitas Udara di Bali Jadi Lebih Baik Setelah Program Diskon Pertalite

Next Post

BLACKPINK Bicara soal Perubahan dan Impian, Apa Saja?

Next Post
BLACKPINK Bicara soal Perubahan dan Impian, Apa Saja?

BLACKPINK Bicara soal Perubahan dan Impian, Apa Saja?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Lifestyle

  • Lifestyle
Sepatu Jordan 1 Low, Siluet Terbaru “Taxi” yang Lebih Cerah
Lifestyle

Sepatu Jordan 1 Low, Siluet Terbaru “Taxi” yang Lebih Cerah

by admin
August 12, 2022
0

KOMPAS.com - Selain Air Jordan 1 high OG yang dirilis pada bulan September 2022, brand Jordan juga menghadirkan koleksi Air...

Read more
Menemukan Kebahagiaan di Usia Tua ala Roger Federer

Menemukan Kebahagiaan di Usia Tua ala Roger Federer

August 11, 2022
Posisi Lotus Saat Berhubungan Seksual, Bikin Pasangan Tambah Intim

Posisi Lotus Saat Berhubungan Seksual, Bikin Pasangan Tambah Intim

August 10, 2022
Tips Dapatkan Pekerjaan Sesuai Impian, Mau Tahu?

Tips Dapatkan Pekerjaan Sesuai Impian, Mau Tahu?

August 9, 2022
Sacai x Nike Cortez 4.0 Tambahkan Alternatif Warna Abu-abu

Sacai x Nike Cortez 4.0 Tambahkan Alternatif Warna Abu-abu

August 8, 2022
  • Home
  • Iklan
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
sumberterpecaya.com

© 2020 sumberterpecaya.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Viral
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Opini

© 2020 sumberterpecaya.com