sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Thursday, March 4, 2021
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Hype
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Food
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Otomotif
sumberterpecaya.com
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Hype
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Food
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Otomotif
No Result
View All Result
sumberterpecaya.com
No Result
View All Result
Home Edukasi

“Reinventing Your Life”: Saatnya Merdeka dari Perangkap Kehidupan

by admin
August 11, 2020
in Edukasi
0
“Reinventing Your Life”: Saatnya Merdeka dari Perangkap Kehidupan
152
SHARES
1.9k
VIEWS
Bagikan via Whatsapp

KOMPAS.com – Seorang pria selama tiga puluh tahun bekerja membantu ayahnya menjalankan bisnis keluarga. Ia sebenarnya tidak menyukai bidang pekerjaan itu, tapi karena selalu ingin menyenangkan orang lain, termasuk ayahnya, dia bertahan di pekerjaan itu.

Anehnya, semakin keras dia berusaha menyenangkan orang lain, semakin mereka merasa terganggu. Padahal dia selalu mendahulukan kepentingan orang lain dan mengalahkan kepentingannya sendiri.

Di lain kisah, ada seorang wanita paruh baya menghabiskan hidup dengan rasa takut. Dia selalu berpikir hal buruk akan menimpanya. Kalau meninggalkan rumah, dia selalu khawatir akan ditabrak mobil, dirampok, atau terjangkit penyakit dari orang asing yang ditemui.

Relasinya dengan suami menjadi renggang, karena sang suami merasa diabaikan. Sang suami makin sering melakukan aktivitas sendiri tanpa mengajak istrinya.

11 “perangkap hidup”

Kondisi yang dialami kedua sosok itu mungkin terasa tak asing bagi kita. Bisa jadi kenalan, atau bahkan kita sendiri, juga mengalaminya, dengan kadar yang berbeda-beda.

Jeffrey Young dan Janet Klosko dalam “Reinventing Your Life” yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama ( GPU), menyebut kondisi itu sebagai lifetrap.

Ada sebelas lifetrap paling umum yang dibahas kedua psikolog ini, yaitu

  • abandonment atau ditinggalkan,
  • mistrust and abuse atau sulit percaya dan pelecehan,
  • emotional deprivation atau miskin emosi,
  • social exclusion atau tersisih,
  • dependence atau ketergantungan,
  • vulnerability atau merasa rentan terkena bencana
  • defectiveness atau merasa tidak berharga,
  • failure atau kegagalan,
  • subjugation atau pengontrolan,
  • unrelenting standards atau standar sangat tinggi, dan
  • entitlement atau berhak melakukan apa saja.

Terlepas dari banyak jenisnya, ada satu kesamaan dari semua perangkap kehidupan ini: bersifat merusak diri.

3 cara mengenali lifetrap

DOK. GPU Promo buku Reinventing Your Life karya Jeffrey Young dan Janet Klosko yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama (GPU).

Sedihnya lagi, lifetrap adalah kondisi yang sudah dimiliki seseorang sejak kecil, mungkin terbentuk karena perlakuan yang diterima dari keluarga, teman, atau lingkungan terdekat lainnya.

Hal itu terbawa sampai dewasa dan seolah sudah menjadi bagian dari diri kita. Lifetrap menentukan apa yang kita pikirkan, rasakan, dan lakukan, serta bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain.

Lifetrap bisa dikenali oleh para terapis kognitif pada diri pasien lewat tiga hal berikut.

Pertama, sang pasien merasa masalah yang dihadapinya sebagai sesuatu yang alami, yang berulang kali dia hadapi.

Kedua, ada perasaan buntu saat sang pasien diminta melakukan terapi untuk mengatasi masalahnya. Ada keinginan untuk berubah, tapi pada saat yang sama juga ada keinginan untuk melawan perubahan.

Ketiga, sang pasien tidak menyadari akibat yang ditimbulkan dari masalahnya itu terhadap orang lain. Dia tidak bisa melihat seberapa besar hal itu merusak dirinya dan relasinya dengan orang lain.

5 langkah identifikasi

Lalu bagaimana kalau kita ingin mengetahui apakah kita terjebak dalam salah satu dari sebelas lifetrap itu? Pertanyaan-pertanyaan berikut bisa membantu kita mengidentifikasi:

1. Apakah Anda berulang kali tertarik berhubungan dengan orang-orang yang bersikap dingin kepada Anda? Apakah Anda merasa bahkan orang terdekat dengan Anda pun tidak begitu peduli atau memahami Anda?

2. Apakah Anda merasa pada hakikatnya Anda merasa tak berharga, bahwa bila orang benar-benar mengenal diri Anda, mereka tak mungkin bisa mencintai dan menerima Anda?

3. Apakah Anda mendahulukan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan sendiri, sehingga kebutuhan Anda tak pernah terpenuhi—sehingga Anda tidak tahu apa sebenarnya kebutuhan Anda?

4. Apakah Anda takut sesuatu yang buruk akan menimpa Anda, sehingga sedikit sakit tenggorokan saja Anda khawatirkan sebagai penyakit yang sangat parah?

5. Apakah Anda sadar bahwa seberapa banyak pun pujian atau penerimaan publik terhadap Anda, Anda tetap merasa tidak bahagia, tidak puas, atau tidak layak?

Menyingkirkan belenggu hidup

 

Apakah kita akan selamanya terkungkung dalam lifetrap? Lifetrap bersifat kronis, tapi bukan berarti tidak bisa dihilangkan.

Jeffrey Young dan Janet Klosko menggunakan prinsip-prinsip terobosan terapi kognitif untuk membantu kita mengenali dan mengubah pola pikir negatif, tanpa bantuan obat-obatan atau terapi tradisional jangka panjang.

Prosesnya mungkin tidak mudah dan cepat. Kita sedang berjuang menjadi diri terbaik kita. Jadi pertama-tama, kita perlu memahami batasan dan kekurangan kita.

Kita juga perlu berbelas kasih pada diri sendiri dan berempati pada diri kita semasa kecil. Perubahan pun akan lebih mudah bila kita didukung oleh orang-orang terdekat.

Pada situasi tertentu, mungkin kita perlu meminta bantuan tenaga profesional.

Tidak ada kata terlambat untuk meraih kebahagiaan. Mungkin untuk mencapainya, kita perlu menyingkirkan perangkap kehidupan yang selama ini membelenggu dan menemukan kembali diri kita.

#Reinventing #Life #Saatnya #Merdeka #dari #Perangkap #Kehidupan

Klik disini untuk lihat artikel asli

Tags: bukuBuku "Reinventing Your Life"Buku RekomendasiGPUgramediaGramedia Pustaka UtamaJakartarekomendasi buku
Previous Post

“Fresh Graduate”, Ini 9 Perlengkapan Perlu Dibawa saat Wawancara Kerja

Next Post

UPDATE: Tambah 3 Sembuh, Pasien Covid-19 Klaster Secapa AD Tinggal 64 Orang

Next Post

UPDATE: Tambah 3 Sembuh, Pasien Covid-19 Klaster Secapa AD Tinggal 64 Orang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

  • Fakta Pengendara Moge yang Dilumpuhkan Paspampres, Terobos Kawasan Ring 1 hingga Dianggap Ancaman Halaman all

    Fakta Pengendara Moge yang Dilumpuhkan Paspampres, Terobos Kawasan Ring 1 hingga Dianggap Ancaman Halaman all

    154 shares
    Share 62 Tweet 39
  • Peduli Lingkungan Mulai dari Mengganti Sedotan Plastik Halaman all

    154 shares
    Share 62 Tweet 39
  • Indonesia: (Bukan) Pabrik Baterai terbesar Dunia

    161 shares
    Share 64 Tweet 40
  • Respons BCA Soal Salah Transfer Rp 51 Juta yang Berujung Jeruji Besi Halaman all

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Lirik dan Chord Lagu Kumaha Sia – Jamica

    161 shares
    Share 64 Tweet 40
  • Kartu ATM BNI Strip Magnetik Akan Diblokir mulai 1 Mei 2021 Halaman all

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Royal Enfield Tunggu Momen buat Luncurkan Motor Listrik Halaman all

    153 shares
    Share 61 Tweet 38
  • Toyota Corolla Cross Makin Ganteng Pakai Pelek Volk Racing TE37

    160 shares
    Share 64 Tweet 40
  • Lirik dan Chord Lagu Penantian dari Nidji

    159 shares
    Share 64 Tweet 40
  • Lirik dan Chord Lagu Manisnya Negeriku – Pujiono

    164 shares
    Share 66 Tweet 41
  • Home
  • Iklan
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
sumberterpecaya.com

© 2020 sumberterpecaya.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Nasional
    • Regional
    • Megapolitan
    • Global
  • Hype
  • Tren
  • Money
  • Kesehatan
  • Bola
  • Food
  • Edukasi
  • Tekno
  • Olahraga
  • Otomotif

© 2020 sumberterpecaya.com